Selasa, 21 Juni 2016

Ketika Perempuan Memandang Perempuan Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Puisi "Duniaku yang Alit" Karya Nana Ernawati

Oleh: Titik Wijanarti
Abstrak 

Sejarah sastra Indonesia mencatat bahwa masalah perempuan telah lama dipersoalkan jauh sebelum Marah Rusli menulis Siti Nurbaya. Perbincangan tentang perempuan dalam karya sastra terus menguat seiring dengan perkembangan dinamika sosial budaya masyarakat Indonesia.  Penelitian ini mengkaji sebuah puisi yang ditulis oleh seorang penulis perempuan dan berbicara  tentang perempuan dengan menggunakan teori sosiologi sastra.  
Di samping teori sosiologi sastra, penelitian ini juga menggunakan perspektif teori sastra feminis. Perspektif tersebut dinilai perlu dimasukkan di dalam penelitian ini karena dalam sebuah penelitian sosiologis suatu karya sastra tidak dapat dilepaskan dari masalah perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Berdasarkan analisis sosiologi sastra terhadap puisi “Duniaku yang Alit” karya Nana Ernawati dapat diperoleh simpulan bahwa perempuan dalam masyarakat masih diposisikan sebagai manusia nomor dua setelah laki-laki.  Hal itu terungkap dalam berbagai ekspresi yang menggambarkan bahwa perempuan selalu berada dalam wilayah domestik untuk melayani kaum laki-laki. Perlawanan terhadap ketidakadilan gender telah dilakukan oleh kaum perempuan tetapi belum berarti apa-apa.
Kata kunci : perempuan,puisi,sosiologi sastra

Abstract

History of Indonesian literature notes that women's issues have long been questioned long before Marah Rusli wrote Siti Nurbaya. Discussion about women in literature has been getting stronger and stronger in line with the socio-cultural dynamics of the development of Indonesian society. This study examines a poem written by a female author and talks about women by using of sociology of literature theory.  In addition to the sociology of literature theory, this study also uses the perspective of feminist literary theory. Perspective is considered necessary to be included in this study because in a sociological study, a literary work cannot be separated from the problem of role differences between men and women in the community. Based on the analysis of sociological literature on the poem "Duniaku yang Alit " by Nana Ernawati, it can be concluded that women in society are still positioned as number two, after man. This was revealed in a variety of expressions that illustrated that women are always in the domestic sphere to serve men. Resistance against gender injustice has been done by women but it does not mean anything. 
Keywords: women, poetry, sociology of literature

1. Pendahuluan
Isu perempuan dalam sastra bukanlah sebuah hal yang baru dalam sastra Indonesia.   Sejarah sastra Indonesia mencatat bahwa persoalan perempuan telah lama dipersoalkan jauh sebelum Marah Rusli menulis Siti Nurbaya. Berbagai persoalan kehidupan perempuan seperti diskriminasi berupa ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan hingga kekerasan di dalam rumah tangga merupakan persoalan yang banyak ditemukan dalam karya sastra Indonesia.  

Perbincangan tentang perempuan dalam karya sastra terus menguat seiring dengan perkembangan dinamika sosial budaya masyarakat Indonesia.  Era reformasi misalnya, melahirkan  penulis-penulis perempuan yang juga cukup “fenomenal” dalam berbicara persoalan kaumnya.  Novel Saman  (1998) karya Ayu Utami misalnya, adalah sebuah contoh novel yang berani menampilkan persoalan perempuan dari wilayah dan perspektif yang berbeda jika dibandingkan dengan  karya sastra sebelumnya. Jika era reformasi telah melahirkan novel-novel fenomenal seperti Saman, lalu bagaimana dengan saat ini setelah lebih dari satu dekade era reformasi? Masihkah persoalan perempuan menjadi topik yang menarik dalam karya sastra?  

Penelitian ini mengkaji sebuah puisi yang ditulis oleh seorang penulis perempuan dan berbicara berbicara tentang perempuan.  Puisi “Duniaku yang Alit” ditulis oleh Nana Ernawati dan diterbitkan bersama puisi-puisi lain yang juga ditulis oleh perempuan dalam antologi Perempuan Langit. Pemilihan objek penelitian berupa puisi didasarkan pada alasan bahwa masih terbatasnya penelitian masalah perempuan dalam genre puisi jika dibandingkan dengan novel. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan masalah perempuan dalam puisi “Duniaku yang Alit” karya Nana Ernawati. Manfaat penelitian ini adalah untuk memperkaya khasanah penelitian sastra Indonesia khususnya kajian sastra feminis.   

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...