Oleh: Midyawati
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Pendidikan jasmani mempunyai manfaat tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan non fisik (psikis). Dalam hal ini Adang Suherman (1999/2000: 23) menyatakan, “secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:
(1) perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental dan, (4) perkembangan sosial”. Melalui pendidikan jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan mencakup aspek fisik, aspek intelektual, emosional, sosial dan moral yang mendidik peserta didik agar dapat menjadi orang yang percaya diri, disiplin, sehat, bugar, berkarakter, cerdas, dan hidup bahagia.
Aktivitas jasmani atau gerak tubuh merupakan sarana dalam pendidikan jasmani. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan jasmani anak dan potensi lainnya seperti afektif, kognitif dan psikomotor. Aktivitas gerak sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani telah dituangkan dalam kurikulum pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang didalamnya terdapat beberapa cabang olahraga yang wajib diajarkan. Ditinjau dari materi yang harus diberikan kepada siswa, materi pendidikan jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pilihan merupakan kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sekolah berupa kegiatan ekstrakuklikuler olahraga.
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Permainan bola voli memiliki manfaat yang cukup besar dalam pembentukan individu yang sportif dalam perkembangan jasmani maupun rohaninya. Perkembangan jasmani ditujukan untuk membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan serta kemampuan jasmani yang merupakan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan, kelentukan dan lain sebagainya. Manfaat bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh kearah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Langkah awal dalam proses pembelajaran permainan bola voli yaitu memperkenalkan macam-macam teknik dasar bola voli agar siswa memahami dan menguasainya. Di sekolah-sekolah, teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli diajarkan melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani, mulai dari sikap-siap dasar, passing, service, block, maupun smash atau spike. Dengan menguasai macam-macam teknik dasar bola voli, diharapkan siswa akan memiliki ketrampilan bermain bola voli.
Servis merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang berperan sebagai tanda dimulainya permainan dan sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukannya. Berdasarkan jenisnya, servis bola voli dibedakan menjadi dua macam yaitu servia bawah dan servis atas. Pentingnya peranan servis, maka harus diajarkan pada siswa, agar siswa memahami dan menguasainya sehingga dapat melakukan servis dengan baik dan benar.
Salah satu jenis servis yang diajarkan pada siswa sekolah yaitu servis bawah. Pada prinsipnya servis bawah bertujuan untuk menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan sebagai tanda dimulainya permainan. Namun demikian, untuk meningkatkan kemampuan servis bawah bagi siswa dibutuhkan cara mengajar yang tepat. Dalam hal ini seorang guru dituntut memiliki kreasivitas dalam mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seorang guru harus mampu menerapkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang tepat.
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) adalah pola atau model pembelajaran yang sedang digalakkan dewasa ini. Pembelajaran Kreatif sebagai bagian dari PAIKEM dapat dijadikan sebagai cermin dari PAIKEM itu sendiri. Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar dan memberikan latihan guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan PAIKEM itu sendiri. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis bawah bola voli diantaranya adalah pendekatan bermain dengan modifikasi media pembelajaran. Dari pendekatan tersebut belum diketahui apakah dengan memodifikasi media pembelajaran khususnya sarana dan prasarana yang digunakan bisa meningkatkan hasil belajar servis bawah dalam permainan bola voli.
Siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Kerinci Tahun Pelajaran 2013 / 2014 adalah siswa yang baru mendapatkan materi servis bawah bola voli, sehingga kemampuan servis bawahnya masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal ini juga disebabkan sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 4 Kerinci kurang memadai sehingga perlu adanya pendekatan bermain serta modifikasi sarana dan prasarana yang diperlukan.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan selama satu bulan yakni bulan Mei 2014, siswa kebanyakan melakukan servis tanpa memperhitungkan efektivitas gerakan yang dilakukan. Hal yang terpenting bola dapat menyeberang melewati net dan masuk ke permainan lawan. Tetapi ada juga pukulan servisnya yang tidak menyeberang net, bahkan tidak sampai di net. Siswa yang bolanya berhasil menyeberang net adalah 31,9% dengan KKM siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas. Kondisi yang demikian membuat guru penjas dan peneliti berkolaborasi untuk memecahkan masalah yang ada, sehingga siswa yang mampu melakukan servis bisa meningkat. Pembelajaran yang monoton dapat menyebabkan siswa enggan dan bosan untuk melakukan pembelajaran secara berulang-ulang. Pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran yang dikhususkan pada sarana dan prasarana dapat digunakan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran servis bawah bola voli terutama untuk siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Kerinci.
Pendekatan bermain bertujuan untuk meningkatkan rasa senang terhadap materi, sehingga materi yang akan diajarkan dapat diterima siswa dengan baik, namun belum diketahui memodifikasi alat bantu pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli. Untuk itu penulis bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Reserch ) pada siswa kelas VIIA di SMP Negeri 4 Kerinci Tahun Ajaran 2013/2014, dengan judul “Penerapan Pendekatan Bermain dengan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Servis Bawah Bola Voli”.
Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan dapat memberikan jalan keluar dari permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya dan pembelajaran teknik servis bawah bola voli, serta mampu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani yang akhirnya mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang olahraga, khususnya pada penguasaan teknik dasar servis bawah bola voli.
Sumber: Pelatihan KTI untuk Guru SLTP dan SLTA 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...