Rabu, 11 Mei 2016

Modus dalam Bahasa Indonesia

Oleh: Ermitati 
Abstrak

Modus adalah kategori gramatikal yang dihasilkan oleh pembicara dengan menggramatikalkan sikapnya terhadap proposisi, peristiwa, perasaan, atau emosinya yang terwujud dalam struktur gramatikal yang dituturkan oleh pembicara. Pembicara menggramatikalkan sikapnya dengan menuturkan kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan kalimat eksklamatif. Penuturan kalimat deklaratif berupa komitmen epistemik dan kalimat taklangsung, pembicara dapat menggramatikalkan keyakinannya terhadap kebenaran atau ketakbenaran proposisi yang dinyatakannya.
Dalam penuturan kalimat interogatif, pembicara dapat menggramatikalkan harapannya kepada kawan bicaranya untuk memberikan tanggapan berupa tindakan verbal. Dalam penuturan kalimat imperetif, pembicara dapat menyatakan komitmen deontik. Sementara itu, dalam penuturan kalimat eksklamatif, pembicara dapat menggramatikalkan sikapnya tentang kekagumannya terhadap suatu kenyataan yang dilihatnya.
Kata kunci : modus, kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif

I. Pengantar
Pembicaraan tentang modus tidak akan terlepas dari masalah makna karena modus merupakan kategori gramatikal yang dihasilkan dari penggramatikalan modalitas subjektif (subjective modality) dan makna ekspresif (expressive meaning), Lyons (1995:179). Modalitas subjektif bertalian dengan pengungkapan sikap pembicara, baik sikap pembicara terhadap proposisi maupun sikap pembicara terhadap peristiwa, sedangkan makna ekspresif bertalian dengan pengungkapan perasaan dan emosi pembicara.

Sikap pembicara yang berkaitan dengan keyakinan pembicara terhadap kebenaran suatu proposisi disebut Lyons (1995:330—335), modalitas epistemik subjektif (subjective epistemik modality). Sementara itu, sikap pembicara yang berkaitan dengan keyakinan pembicara terhadap kebenaran suatu peristiwa disebut modalitas deontik subjektif (subjective deontic modality).

Penggramatikalan modalitas epistemik subjektif, modalitas deontik subjektif, dan makna ekspresif itu tersandi dalam struktur gramatikal kalimat yang dituturkan oleh pembicara. Oleh sebab itu, pendapat yang menyatakan bahwa modus hanya terdapat dalam bahasa-bahasa yang tergolong ke dalam rumpun bahasa Indo-Eropa (lihat, Lyons, 1968:304—317); Nida, (1970:168) dapat dibantah.

Lyons (1995:181) menyebutkan bahwa klasifikasi kalimat menjadi tipe kalimat, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan, sepenuhnya menggunakan ukuran struktur gramatikal suatu kalimat. Berdasarkan struktur kalimat bahasa Indonesia, Lapoliwa (1990:23—24) mengklasifikasi tipe kalimat bahasa Indonesia atas empat tipe. Keempat tipe kalimat itu adalah (a) kalimat deklaratif, (b) kalimat imperatif,  (c) kalimat interogatif, dan (d) kalimat eksklamatif. Sehubungan dengan itu, dalam tulisan ini akan dibicarakan penuturan kalimat deklaratif pada seksi (2), penuturan kalimat interogatif pada seksi (3), penuturan kalimat imperatif pada seksi (4), dan penuturan kalimat eksklamatif pada seksi (5).

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...