Selasa, 03 Juli 2012

Peranan LPTK dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia


Oleh: Budihardjo AH

ABSTRAK
Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan, merupakan modal menghadapi persaingan global. Hal ini merupakan tantangan dan lahan yang sangat menguntungkan bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK dapat memberikan sumbangsih sebesar-besarnya bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia melalui pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu faktor yang harus diperhatikan yaitu kualitas tenaga pendidik. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang merupakan lembaga penghasil tenaga pendidik (guru) di Indonesia, sangat berperan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. LPTK mempunyai tanggung jawab menciptakan tenaga pendidik yang professional untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia. Pendidik harus menguasai dan memenuhi ketiga komponen trilogi profesi, yaitu komponen dasar keilmuan, komponen substansi profesi dan komponen praktik profesi.
Kata Kunci: Peran LPTK, Pendidikan, Vokasi.

PENDAHULUAN
Di era CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement) sekarang ini, perdagangan bebas tentu membawa dampak ganda. Di satu sisi, era globalisasi membuka peluang kerjasama seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain harus diterima sebagai era persaingan yang semakin ketat dan tajam. Bisa dimaklumi jika Jepang, Amerika Serikat, dan Cina yang paling banyak mengambil manfaat dari era perdagangan bebas ini. Tiga negara ini telah memiliki fokus pengembangan teknologi baru melalui sains mutakhir. Mereka telah berada pada posisi brain intensive. Memiliki kemampuan, wahana pengembangan riset teknologi tinggi, dengan demikian sudah pada posisi dua tingkat di atas negara kita.

Bagi Indonesia meningkatkan daya saing dengan membentuk keunggulan kompetitif di semua sektor, baik sektor riil maupun jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan manajemen merupakan tantangan utama. Manusia sebagai sumber dari segala sumber daya tetap merupakan kunci utama kemampuan memenangkan persaingan pasar bebas. Namun persoalan yang kita dihadapi adalah mutu SDM saat ini masih tergolong rendah, tingkat pengangguran masih tinggi. Oleh karenanya pendidikan kejuruan dan training merupakan alternatif tepat dilaksanakan. Pendidikan vokasi (kejuruan) merupakan sub sistem dari sistem pembangunan nasional berperan menghasilkan tamatan yang memiliki ketrampilan dan penguasaan iptek, produktif, memiliki keunggulan dengan bekal dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang kuat untuk mengisi kebutuhan industrialisasi atau berwirausaha secara mandiri.

Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan, merupakan modal menghadapi persaingan global. Persaingan industri dan perdagangan akan selalu mengacu pada faktor-faktor penentu yakni harga, mutu, disain (selera), waktu pasokan, pemasaran, dan layanan (services). Keberhasilan faktor-faktor ini akhirnya ditentukan oleh kualitas SDM yang berperan dalam proses produksi dan pemasarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...