Oleh: Mhd. Zaki, S.Sos., M.H.
Alhamdulillah
acara pembukaan Perkemahan Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) telah dibuka
dengan sukses. Seperti diketahui Provinsi Jambi dipercaya untuk menjadi tuan
rumah dalam acara Perkempinas tahun 2012 ini. Acara yang bergengsi ini rencananya
akan dilaksanakan selama satu pekan yakni dari tanggal 17 sampai 23 November
2012 yang bertempat di Bumi Perkemahan Sungai Gelam Muarojambi.
Sebagai
panitia pelaksana berbagai persiapan telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi
Jambi, mulai dari penyambutan peserta sampai pada masalah penginapan dan transfortasi.
Acara Perkempinas ini dihadiri oleh kontingen dari berbagai Kwartir Daerah
(Kwarda) diseluruh Indonesia. Di samping Kwartir Daerah, Kwartir Nasional
(Kwarnas) juga mengundang utusan dari negara-negara sahabat.
Acara
tiga tahunan ini sebelumnya diperkirakan akan dihadiri oleh 2.000 orang peserta
dari masing-masing Kwarda seluruh Indonesia dan ditambah beberapa orang utusan
dari negara-negara sahabat di Asia. Tentu dengan 2.000 orang peserta bukanlah
jumlah yang sedikit dalam sebuah kegiatan. Sehingga akan sangat disayangkan kalau
peserta yang banyak ini hanya sekadar mengikuti acara perkemahan saja.
Pemerintah
Provinsi Jambi tentunya dituntut lebih jeli dalam melihat ajang ini. Karena ini
menjadi momen yang baik untuk mempromosikan daerah kepada dunia luar. Seperti
diketahui di masing-masing kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Jambi
memiliki berbagai budaya, tradisi serta objek wisata alam yang cukup banyak dan
menarik yang sampai hari ini masih belum terekspose secara optimal.
Melalui
kegiatan Perkempinas ini diharapkan Pemerintah Provinsi Jambi bisa menjadikan
Perkempinas pintu masuk sebagai media mempromosikan keberagaman budaya, tradisi
serta objek wisata alam masyarakat Jambi yang selama ini tertutup dan belum
banyak dilirik oleh dunia luar.
Ajang Promosi Pariwisata
Wisata Alam. Karena
kegiatan Perkempinas ini menjadi kegiatan nasional yang melibatkan kabupaten
dan kota di seluruh Indonesia tentunya akan sangat berperan sekali dalam usaha
memperkenalkan wisata alam yang ada di Provinsi Jambi di tingkat nasional dan kepada
negara-negara tetangga. Tinggal bagaimana kreativitas Pemerintah Provinsi Jambi
dalam hal ini Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan panitia pelaksana mengemas
bentuk acara.
Usaha
ke arah itu sebagian telah ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Ini dibuktikan
dengan menjadikan beberapa objek wisata di Provinsi Jambi menjadi subcamp pada kegiatan ini. Salah satunya
adalah di Candi Muarojambi. Di samping menjadikan Candi Muarojambi sebagai salah
satu subcamp pada kegiatan ini juga mestinya
disertakan dengan memberikan penjelasan-penjelasan seputar sejarah Jambi
sebagai bentuk gambaran umum tentang sejarah Candi Muarojambi. Selain memperkenalkan
objek wisata yang ada di Provinsi Jambi, dengan cara ini kita juga dapat
mencari dukungan dari masyarakat luar untuk menjadikan Candi Muarojambi sebagai
warisan dunia. Selanjutnya di subcamp
lain melalui kegiatan ini kita bisa mengenalkan kepada peserta tentang Taman
Bumi (Geo Park) di Kabupaten Merangin.
Di sana mereka bisa melihat berbagai macam fosil flora dan fauna yang telah ada
sejak ribuan tahun lalu yang dapat menambah pengetahuan mereka. Masih banyak
lagi objek wisata yang bisa kita promosikan kepada para peserta dan para tamu
undangan dalam acara ini.
Dengan
demikian dalam kegiatan ini para peserta dan para undangan tidak hanya mendapat
pengalaman dalam bidang kepramukaan saja, akan tetapi mereka juga bisa menikmati
objek wisata yang ada di Provinsi Jambi. Dengan cara ini promosi pariwisata
tentu akan lebih efektif dan efisien.
Wisata Budaya. Dalam
hal wisata budaya dan tradisi dalam kegiatan ini kita bisa menampilkan keberagaman
budaya dan tradisi dari masing-masing kabupaten dan kota yang ada di Provinsi
Jambi. Penampilan ini bisa dalam bentuk pertunjukan khusus atau dalam bentuk
selingan. Pertunjukan khusus maksudnya adalah dengan memasukkan kegiatan ini menjadi
salah satu bagian dari kegiatan pada acara Perkempinas. Kemudian dalam bentuk
selingan yaitu dengan menghadirkan pertunjukkan budaya dan tradisi untuk
menyelingi kegiatan-kegiatan inti. Bisa pada saat istirahat makan siang atau
makan malam atau juga mungkin pada saat pergantian jenis kegiatan.
Jika
memungkinkan lagi para peserta dan para tamu undangan bisa diajak untuk menemui
langsung para pelaku tradisi. Sehingga mereka bisa melihat langsung bagaimana
kehidupan masyarakat dimana tradisi itu masih hidup dan bagaimana pula
sesungguhnya kehidupan para pelaku tradisi itu. Kita ambil contoh tradisi lisan
Senandung Jolo dari Desa Tanjung, Kabupaten
Muarojambi yang sampai saat ini para pelaku tradisi atau penutur tradisinya
hanya tinggal dua orang saja yang sampai saat ini belum ada regenerasinya. Ada
juga tradisi lisan Krinok dari
Kabupaten Bungo yang menjadi wujud kesenian masyarakat asli Bungo. Begitu juga
dengan tradisi lisan Tale di
Kabupaten Kerinci yang semakin lama semakin hilang seiring berkurang penuturnya,
padahal ini merupakan kekayaan yang perlu kita jaga dan kita lestarikan salah
satunya dengan memperkenalkan tradisi ini kepada masyarakat umum.
Dengan
mengajak para peserta dan tamu undangan ke daerah-daerah mereka bisa belajar
langsung tentang tradisi dari pelaku tradisi. Tentu ini akan sangat menarik dan
akan berkesan ketika peserta yang mungkin selama ini sudah pernah dengar atau
baca sedikit sejarah tentang tradisi dan budaya melayu Jambi, tetapi melalui
kegiatan ini mereka bisa belajar langsung dari pelaku tradisi yang mengabdikan
hidupnya untuk mempertahankan tradisi yang saat ini hampir saja hilang dan
punah.
Peningkatan Ekonomi
Bagi Masyarakat
Di
samping memberikan arti penting bagi pariwisata di Provinsi Jambi, kegiatan ini
juga akan berpangaruh bagi peningkatan ekonomi bagi masyarakat kita. Apa lagi
ke depan kalau saja pelayanan dan kemasan pariwisata kita baik dan menarik tentu
dengan sendirinya mereka berbagi pengalaman selama mereka di Jambi dengan memberikan
informasi kepada teman atau keluarga, karib kerabat mereka tentang keindahan, kenyamanan,
serta keberagaman budaya dan tradisi di Jambi, dan ini tentunya akan membawa
pengaruh yang positif bagi perkembangan pariwisata di Jambi.
Dengan
semakin ramainya wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke
Provinsi Jambi tentunya perhotelan yang ada di Provinsi Jambi akan ramai
dikunjungi, Begitu juga dengan tempat-tempat yang menyajikan berbagai makanan
dan hiburan. Kalau pariwisata kita bisa berkembang dengan baik tentu perputaran
uang juga akan semakin cepat yang akan berdanpak pada peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Sehingga pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat di
Provinsi Jambi juga akan lebih cepat.
Dengan
demikian ajang yang bergengsi ini tidak berlalu begitu saja, tetapi akan
meninggalkan bekas bagi seluruh peserta dan Provinsi Jambi selaku tuan rumah. Bak
pepatah mengatakan “menyelam sambil minum
air”. Sehingga tidak hanya Perkempinas yang kita laksanakan akan tetapi
program lain tetap bisa berjalan seiring, dan budaya, tradisi serta objek
wisata alam Provinsi Jambi akan lebih dikenal. Semoga ajang ini tidak akan
menjadi ajang yang sia-sia.
Dimuat di Opini Harian Pagi Jambi Ekspres, Selasa, 20 November 2012
Dimuat di Opini Harian Pagi Jambi Ekspres, Selasa, 20 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...