Rabu, 27 April 2016

Alih Tutur dalam Naskah Drama Setan Bla-Bla-Bla di Atas Kursi Goyang (Annus Horrobilis) Karya Arthur S. Nalan

Oleh: Zumalal Laeli
Abstrak

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah pola alih tutur dialog-dialog dalam naskah drama SBKG menurut pasangan ujaran terdekat dan fungsi ujaran dalam percakapan. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif dengan cara purposive sampling.
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa dialog-dialog dalam naskah drama SBKG mengandung lima macam pola alih tutur, yakni pasangan tanya jawab, ajakan dan persetujuan, perintah dengan penerimaan dan penolakan, tawaran dan penerimaan, serta permintaan izin dengan pengabulan dan penolakan. Selain itu, ujaran-ujaran yang dilakukan oleh penutur kepada mitra tutur dalam naskah drama SBKG sebagian besar memenuhi fungsi regulatori, sedangkan sebagian lainnya memenuhi fungsi interaksional, heuristik, personal, dan instrumental.  
Kata kunci: alih tutur, pasangan ujaran terdekat, naskah drama.       

Abstract

The problems researched was turn-taking of dialogs in the drama script SBKG according to adjacency pairs and functions of utterance. This research was a descriptive qualitative research using purposive sampling technique. Based on the result of data analysis, it was found that dialogs in the drama script SBKG contained five types of turn taking patterns, i.e. question answer, request and agreement, order with acceptance and rejection, offer and acceptance, and also, permission with acceptance and rejection pairs. Beside that, most of the utterances done by addresser to addressee in the drama script SBKG fulfilled regulatory function. Meanwhile, rest of them fulfilled interactional, heuristic, personal, and instrumental functions.    
Key words: turn-taking, adjacency pairs, drama script.    

1. Pendahuluan 
Fenomena komunikasi sudah menjadi bagian dari aktifitas sosial masyarakat. Secara konseptual, alih tutur selalu menjadi bagian komunikasi timbal balik antarindividu. Bentuk komunikasi tersebut, mulai dari yang bentuk sederhana, seperti percakapan berdiskusi, bergunjing, tawar-menawar di pasar hingga ke bentuk yang lebih eksklusif, seperti wawancara, debat terbuka, dan persidangan. 

Akan tetapi, fenomena alih tutur tersebut jarang direspon masyarakat dari segi keilmuan (ilmiah). Padahal, di dalam peristiwa alih tutur tersebut dapat ditemukan beberapa hal penting berkenaan dengan ilmu linguistik, seperti pilihan kata dalam berkomunikasi, nada bicara, momen atau waktu mereaksi pembicaraan, dan dominasi pembicaraan. 

Secara definisi, alih tutur (turn-taking) adalah giliran berbicara atau pergantian peserta dalam percakapan. Dengan mengacu pada definisi tersebut, apapun bentuk peristiwa komunikasi dapat ditinjau dengan pendekatan alih tutur. Penelitian ini  membahas peristiwa alih tutur dalam naskah drama berjudul Setan Bla-bla-bla di Atas Kursi Goyang (Annus Horrobilis), atau yang disingkat SBKG, karya Arthur S. Nalan. Keinginan untuk menguasai orang lain dengan cara mempengaruhi, membujuk, berbohong, dan meyakinkan menjadi alasan menarik untuk menganalisis naskah drama ini selain penyamaran tokoh setan ke wujud manusia demi bisa menyesatkan tokoh ulama yang sudah dikenal ketaatannya.         

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...