BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat penting dan berguna bagi kepentingan manajemen dalam menjalankan operasionalisasi atau aktivitas perusahaan. Karyawan sebagai sumber daya manusia harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tanpa kehadiran sumber daya manusia tidak mungkin roda perusahaan berjalan dengan lancar. Dengan kata lain sumber daya manusia memegang peranan penting untuk dapat meraih tujuan perusahaan.
Mengingat sumber daya manusia sangat penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan, maka karyawan harus selalu diperhatikan agar jalannya perusahaan tetap terpelihara dan lancar. Karyawan adalah unsur terpenting perusahaan karena karyawan merupakan bagian yang integral dari suatu perkumpulan faktor-faktor produksi.
Untuk itu perusahaan harus mampu mempertahankan karyawannya agar perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpa gangguan sedikit pun serta dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara yang harus ditempuh antara lain perusahaan perlu memberikan kompensasi (reward) dan motivasi kepada karyawannya agar lebih bersemangat dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Berkaitan dengan kompensasi Hasibuan (2006:118) menyatakan bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Sedangkan Sikula Andrew dalam Mangkunegara (2005:83) mengatakan bahwa kompensasi adalah pemberian upah yang merupakan imbalan, pembayaran untuk pelayanan yang telah diberikan oleh karyawan.
Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kekayaan (asset) yang tidak ternilai bagi perusahaan. Tercapainya tujuan perusahaan akan sangat tergantung pada bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusinya dan mengembangkan kemampuannya. Berkaitan dengan hal ini maka peranan motivasi kerja sangat menentukan kualitas seorang karyawan dalam suatu perusahaan.
Pada dasarnya setiap perusahaan mengharapkan karyawannya memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan tetapi juga mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Disinilah pentingnya motivasi untuk mendorong semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Motivasi adalah kesediaan untuk berupaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins, 2003:208). Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi yang dimiliki, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan. Masing-masing pihak bekerja menurut aturan atau ukuran yang ditetapkan dengan saling menghormati, saling membutuhkan, saling mengerti, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing dalam keseluruhan proses kerja operasional (Sastrohadiwiryo, 2002:268).
Berbagai rangsangan faktor motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Pada umumnya seseorang bekerja pada suatu perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan upah (gaji) guna memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan karyawan maka akan tercipta suasana kerja yang menyenangkan di dalam perusahaan.
Sementara itu untuk memiliki karyawan seperti yang diharapkan, perusahaan harus melakukan penempatan karyawan yang tepat agar dapat berkerja dengan baik. Penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab (Sastrohadiwiryo, 2002:162).
Tujuan penempatan karyawan adalah untuk menempatkan atau memposisikan seseorang karyawan pada tempat atau pada jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan karyawan, sehingga mereka menjadi produktif. Penempatan yang tepat diukur dari prestasi, pengalaman, dan kesehatan fisik dan mental merupakan suatu cara mendapatkan orang yang tepat. Penempatan yang tepat ini merupakan suatu cara untuk mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan karyawan menuju motivasi kerja yang tinggi bagi karyawan. Penempatan karyawan pada tempat atau pada jabatan yang tepat juga merupakan bagian dari proses pengembangan karyawan di masa depan.
Jika perusahaan tidak menempatkan karyawan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan di masa yang akan datang. Salah satu dari kesulitan itu dapat berupa menurunnya semangat kerja serta tingginya tingkat keluar masuknya karyawan. Untuk mewujudkannya perlu dilakukan sistem penempatan yang baik, sehingga karyawan yang menduduki suatu jabatan sesuai dengan bakat, minat, potensi dan tempatnya (the right man on the right place).
Sementara itu, Chairy (2005) mengatakan bahwa dalam organisasi apapun, kegiatan penilaian kinerja setiap karyawan merupakan kegiatan yang umum dilakukan. Demikian pula dalam perusahaan apa pun dan bergerak di bidang apa pun juga. Secara umum, penilaian kinerja adalah proses dimana organisasi atau perusahaan mengevaluasi kinerja karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya (Noe, Hollenbeck, Gerhart, & Wright, 2000; Werther & Davis, 1996).
Tujuan penilaian kinerja menurut Chairy (2005) dapat dibedakan menjadi tujuan administratif, tujuan pengembangan karyawan, dan tujuan strategis. Tujuan administratif dimaksudkan untuk peningkatan gaji, promosi, dan pemberian penghargaan. Tujuan pengembangan karyawan berkaitan dengan konseling atau bimbingan, serta pelatihan dan pengembangan. Sedangkan tujuan strategis untuk menilai apakah karakteristik, perilaku, dan hasil kerja karyawan mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan, mendiagnosa masalah-masalah perusahaan, dan mengabsahkan tes yang digunakan dalam seleksi karyawan.
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya arah dan tujuan pemberian motivasi kepada karyawan adalah untuk mengarahkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja sama secara produktif yang pada akhirnya akan dapat mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Namun seringkali perusahaan kurang memperhatikan hal itu. Bahkan kecenderungan-kecenderungan yang muncul adalah kurangnya memperhatikan dalam hal bagaimana menempatkan karyawan pada tempat atau posisi yang sesuai, kurang memperhatikan kompensasi kepada karyawan yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan tidak adanya penilaian kinerja terhadap karyawan yang ada secara benar dan transparan.
Sistem penempatan kerja yang efektif merupakan suatu hal yang sangat penting karena jika sistem penempatan kerja tidak terlaksana dengan baik maka karyawan akan kurang termotivasi dalam bekerja. Begitu pula mengenai pemberian kompensasi dan penilaian kinerja, keduanya merupakan hal penting demi mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Pemberian kompensasi yang kurang memadai atau pemberian kompensasi yang diberikan sama rata, tidak memandang apakah seorang karyawan rajin atau berkinerja baik, maka akan menimbulkan dampak yang kurang baik dalam bekerja. Sebab mereka yang rajin dan berkinerja baik seharusnya memperoleh kompensasi lebih dibandingkan mereka yang sebaliknya.
Begitu pun soal penilaian kinerja yang tidak transparan dan adil akan memicu hal-hal yang negatif. Penilaian kinerja karyawan seharusnya mengikuti pedoman penilaian yang baik, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan atau penilaian negatif tentang hasilnya. Karyawan yang memperoleh penilaian baik, seharusnya merupakan hasil dari penilaian yang objektif, transparan dan adil. Sebaliknya karyawan yang mendapat penilaian kurang seharusnya disikapi dan diapresiasi dari hasil penilaian yang objektif pula. Oleh karena itu, pimpinan atau perusahaan seharusnya memiliki pedoman penilaian kinerja karyawan yang baik sehingga penilaian kinerja karyawan benar-benar dirasakan sebagai suatu kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan penilaian yang objektfi, transparan dan adil kepada karyawannya. Sebaliknya karyawan akan merasa bahwa penilaian kinerja yang dilakukan sudah benar-benar sesuai dengan peraturan atau pedoman penilaian yang ditetapkan perusahaan dan telah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh yang melaksanakan.
Sehubungan dengan hal itu, penulis akan melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur. Hal tersebut tercetus setelah peneliti mencoba mengamati dengan seksama terhadap praktik manajemen yang dikaitkan dengan empat variable tersebut di atas. Karyawan sering mengeluhkan ketidaksesuaian dalam praktik pemberian kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja di PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
Faktanya cukup banyak karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur yang ditempatkan pada bidang dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat dan minat atau latar belakang pendidikan mereka. Begitu pula dengan masalah penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja lazimnya dikaitkan dengan kompensasi yang diterima karyawan pada periode tertentu. Namun sering terjadi pemberian kompensasi tidak lagi berdasarkan penilaian kinerja yang objektif, transparan dan adil. Hampir semua karyawan yang bekerja memperoleh kompensasi (reward) yang kurang lebih sama atau sama antara mereka yang rajin dan tidak rajin, berkinerja baik atau berkinerja kurang, lama bekerja atau baru bekerja. Jadi antara karyawan yang tidak terlalu banyak job dan tidak banyak membutuhkan tenaga akan memperoleh kompensasi yang sama dengan karyawan yang bekerja keras. Karyawan yang kurang berprestasi pun akan menerima kompensasi yang sama atau hampir sama besarnya dengan karyawan yang rajin dan berkinerja baik. Hal-hal demikian tentu saja akan menurunkan motivasi kerja karyawan yang benar-benar bekerja keras atau bersungguh-sungguh melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Karyawan yang merasa beban kerjanya lebih besar akan menyebabkan mereka malas atau menurun motivasi kerja mereka. Hal demikian dalam jangka panjang akan sangat merugikan perusahaan itu sendiri. Perusahaan akan kehilangan karyawan yang berpotensi dan bekerja keras untuk mendukung kinerja perusahaan. Motivasi kerja karyawan akan terganggu atau bahkan akan menurun dengan adanya sistem kerja yang demikian.
Dengan mengacu pada uraian di atas maka penulis mengambil judul penelitian:
“Pengaruh Kompensasi, Penempatan Kerja, dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur”.
B. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dianalisa sesuai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya akan membahas mengenai kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja serta motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
2. Memberikan kompensasi (reward) yang pantas kepada karyawan sesuai dengan prestasi dan standar gaji yang diberlakukan.
3. Memberikan dan mengembangkan motivasi yang dapat membantu karyawan bekerja sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh kompensasi (reward) terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur?
2. Adakah pengaruh penempatan kerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur?
3. Adakah pengaruh penilaian kerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur?
4. Adakah pengaruh kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi (reward) terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
3. Untuk mengetahui pengaruh penilaian kinerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
4. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi antara lain :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, khususnya berkaitan dengan pemberian kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja serta motivasi kerja karyawan.
2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan tentang kemungkinan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan dalam hubungannya dengan pemberian kompensasi, penempatan kerja dan penilaian kinerja.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama atau yang berkaitan dengan judul di atas.
Untuk lebih Lanjut bisa email ke dee_nbl@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...