Menggunakan WiFi di tempat umum seperti mall atau kafe memang menyenangkan, apalagi gratis. Namun jangan salah, koneksi internet melalui jalur ini rentan ancaman keamanan. Terlebih untuk transaksionline banking.
Menurut perusahaan keamanan Kaspersky Lab, data pada perangkat mobile -- khususnya ponsel dan tablet PC -- bisa dengan mudah jatuh ke tangan para penjahat dunia maya ketika tengah memanfaatkan WiFi publik.
Inilah hasil mengejutkan yang ditemukan oleh para pakar Kaspersky Lab berdasarkan riset yang dilakukan oleh Harris Interactive di medio Februari - Maret 2012. Untuk memahami perilaku pelanggan terhadap teknologi dan ancaman keamanan, mereka melakukan survei terhadap 9.000 pengguna perangkat mobile di Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia.
Survei tersebut menunjukkan sekitar 70% pengguna tablet dan 53% pengguna ponsel menggunakan jaringan WiFi publik untuk berselancar di dunia maya.
Menggunakan jaringan publik menjadi cara paling umum yang digunakan untuk mengakses internet, selain jaringan operator seluler. Sebanyak 58% orang yang disurvei untuk komunikasi data menyatakan menggunakan jaringan publik.
"Namun sepertinya banyak pengguna perangkat mobile yang tidak menyadari bahaya menggunakan jaringan WiFi publik," kata Kaspersky dalam keterangannya kepada detikINET.
Salah satunya adalah data yang ditransfer melalui berbagai tautan bisa dengan mudah diintersepsi oleh penjahat dunia maya, termasuk data login untuk online banking.
"Hal ini sangat membahayakan karena intersepsi data finansial penting merupakan masalah utama bagi sekitar 60% pengguna perangkat mobile. Yang membuat semakin mengkhawatirkan, perangkat mobile umumnya kurang terproteksi atas akses tanpa otorisasi dari perangkat lain, dibanding komputer." lanjut Kaspersky.
Survei tersebut juga mengungkap kenyataan bahwa solusi keamanan hanya terinstal pada setengah dari tablet yang ada dan kurang dari 1/4 ponsel atau smartphone alias sekitar 28%. Padahal 82% pengguna perangkat mobile memiliki software antivirus di komputer dan laptop mereka.
Yang mengejutkan, meski didesain sebagai perangkat bergerak, tablet banyak digunakan untuk mengakses internet di rumah (49% pengguna tablet) atau di kantor (39%).
"Jaringan kantor biasanya memiliki tingkat perlindungan yang lebih baik dan menggunakan protokol dengan enkripsi untuk memastikan keamanan data yang ditransfer. Namun, ini tidak berarti usaha pengamanan lain untuk melindungi perangkat mobile dapat diabaikan," Kaspersky menandaskan.
Sumber: http://inet.detik.com
Menurut perusahaan keamanan Kaspersky Lab, data pada perangkat mobile -- khususnya ponsel dan tablet PC -- bisa dengan mudah jatuh ke tangan para penjahat dunia maya ketika tengah memanfaatkan WiFi publik.
Inilah hasil mengejutkan yang ditemukan oleh para pakar Kaspersky Lab berdasarkan riset yang dilakukan oleh Harris Interactive di medio Februari - Maret 2012. Untuk memahami perilaku pelanggan terhadap teknologi dan ancaman keamanan, mereka melakukan survei terhadap 9.000 pengguna perangkat mobile di Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia.
Survei tersebut menunjukkan sekitar 70% pengguna tablet dan 53% pengguna ponsel menggunakan jaringan WiFi publik untuk berselancar di dunia maya.
Menggunakan jaringan publik menjadi cara paling umum yang digunakan untuk mengakses internet, selain jaringan operator seluler. Sebanyak 58% orang yang disurvei untuk komunikasi data menyatakan menggunakan jaringan publik.
"Namun sepertinya banyak pengguna perangkat mobile yang tidak menyadari bahaya menggunakan jaringan WiFi publik," kata Kaspersky dalam keterangannya kepada detikINET.
Salah satunya adalah data yang ditransfer melalui berbagai tautan bisa dengan mudah diintersepsi oleh penjahat dunia maya, termasuk data login untuk online banking.
"Hal ini sangat membahayakan karena intersepsi data finansial penting merupakan masalah utama bagi sekitar 60% pengguna perangkat mobile. Yang membuat semakin mengkhawatirkan, perangkat mobile umumnya kurang terproteksi atas akses tanpa otorisasi dari perangkat lain, dibanding komputer." lanjut Kaspersky.
Survei tersebut juga mengungkap kenyataan bahwa solusi keamanan hanya terinstal pada setengah dari tablet yang ada dan kurang dari 1/4 ponsel atau smartphone alias sekitar 28%. Padahal 82% pengguna perangkat mobile memiliki software antivirus di komputer dan laptop mereka.
Yang mengejutkan, meski didesain sebagai perangkat bergerak, tablet banyak digunakan untuk mengakses internet di rumah (49% pengguna tablet) atau di kantor (39%).
"Jaringan kantor biasanya memiliki tingkat perlindungan yang lebih baik dan menggunakan protokol dengan enkripsi untuk memastikan keamanan data yang ditransfer. Namun, ini tidak berarti usaha pengamanan lain untuk melindungi perangkat mobile dapat diabaikan," Kaspersky menandaskan.
Sumber: http://inet.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...