Diantara kelebihan bangsa Indonesia bila dibandingkan dengan bangsa lain adalah keberagaman adat istiadat, budaya serta kekayaan akan tradisi masyarakatnya. Di samping dikenal sebagai negara yang memiliki lebih dari ribuan pulau, ditambah beragamnya tradisi yang dimiliki oleh masyarakat di masing-masing pulau dan daerah, tentunya menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.
Sebagian kekayaan tradisi tersebut ada di Provinsi Jambi, yang tersebar di kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Untuk mengenalkan berbagai tradisi tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Jambi bekerja sama dengan Taman Budaya Provinsi Jambi menggelar acara “Pergelaran Tradisi Lisan Melayu Jambi”. Acara ini akan menampilkan berbagai tradisi lisan Melayu Jambi yang terdapat di kabupaten/kota di Provinsi Jambi, seperti Kulintang Anak, Kulintang Perunggu, Dideng, Doak, Dadung Mantau, Madu Amo, Sike Turun Aek, serta Ngayun Luci.
Selain menghadirkan para pelaku tradisi, acara ini juga akan menghadirkan para pengamat dari berbagai latar belakang, diantaranya: Dr. Pudentia MPSS (UNESCO) Jabatin Bangun dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Madia Patra dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), serta Kenedi Nurhan (Kompas).
Acara ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7—9 Mei 2014, acara dimulai pukul 19.30—23.30 WIB bertempat di pelataran parkir Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Jalan Arif Rahman Hakim No 101, Telanaipura Jambi.
“Provinsi Jambi begitu kaya dengan tradisi lisan, namun kekayaan itu belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat sebagai sebuah kekayaan yang tidak ternilai, sehingga keberadaan tradisi lisan tersebut terkesan diabaikan dengan begitu saja. Tentunya adalah tugas kita bersama untuk melestarikan tradisi lisan tersebut. Kalau tidak kita, siapa lagi yang akan kita harapkan?” tegas Nukman, S.S., M.Hum. ketua panitia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...