Oleh: Mohamad Ikhwan Rosyidi
Abstrak
Tujuan dalam tulisan ini adalah deskripsi tentang isu atau masalah apa yang ada di dalam novel Harry Potter dan The Chronicles of Narnia, pola penceritaan yang dikembangkan penulis (author) dalam kedua novel ini, dan daya tarik yang terkandung dalam kedua novel ini, yang diduga mampu menjadi bentuk pelarian pembaca.
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan perspektif Sastra Formula yang dikembangkan oleh Cawelti (1976). Hasil analisis yang dicapai adalah kedua novel di atas mempunyai akar muara oposisi yang sama, yakni oposisi kebaikan dan kejahatan. Oposisi ini telah terejawantahkan dalam bentuk suboposisi yang bersifat formulaik, Novel Harry Potter lebih padat dalam menggunakan pola tindakan dalam formula cerita detektif klasik, sedangkan novel The Chrinicles of Narnia kurang padat dalam menggunakan formula tersebut. Hal ini disebabkan konsep cerita petualangan yang dipakai dalam kedua novel tersebut berbeda dalam komposisi penggunaan misteri, dan ketegangan.
Kata kunci: Sastra Formula, oposisi, ketegangan, petualangan, keingintahuan, pelarian
Abstract
The aims of this paper were descriptions about issues or problems in Harry Potter dan The Chronicles of Narnia novels, the patterns of actions developed by the authors in these novels, and the interest contained in these novels, being expected to be a reader’s escapism. The methods used in this paper was qualitative descriptive with applying Formulaic Literature developed by Cawelti (1976). The results of the analysis were those two novels has rooted on the same oppositions, that is the opposition between goodness and badness. This opposition was realized on the form of formulaic sub-opposition. Harry Potter novel was denser on applying patterns of actions in formula of classical detective story, besides The Chronicles of Narnia was less dense in applying that formula. The difference came since the concept of adventure story applied on those novels was different in applying the composition of mystery, tension.
Keywords: Formulaic Literature, opposition, tension, adventure, curiosity, escapism
1. Pendahuluan
Munculnya novel Harry Potter yang ditulis oleh Joanne Kathleen Rowling telah menjadi fenomena literer yang luar biasa. Ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia telah membaca novel ini. Yang menjadi pertanyaan adalah fenomena ini apakah fenomena yang semata-mata digunakan untuk menyambut peluncuran novel Harry Potter ataukah strategi pemasaran yang dilakukan penerbit melalui toko bukunya. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah fenomena ini hanya sebagai euforia untuk representasi prestise, ataukah para pelaku kegiatan ini benar-benar membaca novel ini dan menyambut peluncuran ini dengan kegembiraan dan interest untuk membacanya.
Kemunculan novel Harry Potter ini tentu saja tidak bisa dilepaskan oleh novel-novel sebelumnya, seperti The Chronicles of Narnia. Novel ini ditulis oleh Clive Staples Lewis (1898-1963). Alasan mengapa novel ini dapat diterima banyak pembaca dan novel seperti apa merupakan dua hal yang akan diteliti. Formula-formula atau pola-pola yang ada di dalam novel ini, merupakan bagian yang diteliti untuk menjawab dua hal di atas. Misalnya, salah satu bagian inti di dalam novel ini adalah misteri atau teka-teki. Penggambaran misteri dan teka-teki yang disuguhkan penulis dalam novel ini apakah didasarkan dari formula-formula tertentu. Hal inilah yang akan dilakukan analisis selanjutnya.
Dari uraian tersebut, peneliti akan mencoba mengambil satu seri novel Harry Potter dan satu seri novel The Chronicles of Narnia, yakni novel Harry Potter and The Sorcerer’s Stone dan The Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch, and The Wardrobe. Alasan mengapa mengambil dua seri adalah keterbatasan penulis dalam mendapatkan kedua novel dengan tujuh seri ini. Dan, penelitian ini akan menggunakan novel terjemahan dari kedua novel tersebut yang berbahasa Indonesia.
Pernyataan-pernyataan dengan menggunakan perspektif Cawelti (1976), dapat diidentifikasi sebagai rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (a) isu atau masalah apa yang ada di dalam kedua novel ini? (b) bagaimanakah pola penceritaan yang dikembangkan penulis (author) dalam kedua novel? (c) daya tarik apa yang terkandung dalam kedua novel yang diduga mampu menjadi bentuk pelarian bagi pembaca?
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah (a) deskripsi tentang isu atau masalah apa yang ada di dalam novel Harry Potter dan The Chronicles of Narnia, (b) deskripsi menegenai pola penceritaan yang dikembangkan penulis (author) dalam kedua novel ini, (c) deskripsi perihal daya tarik yang terkandung dalam kedua novel ini, yang diduga mampu menjadi bentuk pelarian pembaca.
Manfaat penelitian ini antara lain: menunjukkan kepada masyarakat bahwa kedua novel ini berisi formula-formula yang tercampur sedemikian rupa merupakan pola formulaik dan kekuatan pola penceritaan yang dijadikan penulis (author) sebagai kekuatan dalam novel ini sehingga pembaca, khususnya pembaca anak di Indonesia, tertarik membacanya dan penasaran apabila tidak membacanya hingga selesai. Di samping itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dalam jagad kritik sastra di dunia secara umum dan di Indonesia khususnya, dan merupakan upaya untuk menambahkan penelitian terhadap kedua novel ini oleh peneliti Indonesia.
Sumber: Jurnal Mlangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...