Oleh: Zumalal Laeli
Abstrak
Penelitian ini memfokuskan pada konsep budaya spesifik dalam bahasa Indonesia yang tidak dikenal dalam bahasa Inggris dalam novel Negeri 5 Menara. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Mildred L. Larson tentang cara menemukan padanan leksikal untuk benda dan kejadian yang tidak dikenal dalam kebudayaan bahasa sasaran, serta pengevaluasian terjemahan.
Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa penerjemah menerapkan tujuh strategi pemadanan leksikal dalam menerjemahkan 21 konsep budaya spesifik yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara ke dalam novel terjemahannya The Land of Five Towers, yakni (1) kata generik yang dimodifikasi dengan ciri bentuk; (2) kata generik yang dimodifikasi dengan pernyataan fungsi; (3) kata pinjaman tanpa modifikasi, yang terbagi menjadi dua macam: (a) kata pinjaman yang sama sekali baru bagi penutur bahasa sasaran (loan words); dan (b) kata serapan (borrowed words); (4) kata pinjaman yang dimodifikasi dengan penggolong; (5) kata pinjaman yang dimodifikasi dengan pemerian bentuk; (6) kata pinjaman yang dimodifikasi dengan pemerian fungsi; dan (7) pengganti budaya.
Kata kunci: penerjemahan, strategi pemadanan leksikal, konsep budaya spesifik
Abstract
This research focused on the specific cultural concepts from Indonesian language which were not known in English language that were found in the novel entitled Negeri 5 Menara. This research used a theory proposed by Mildred L. Larson concerning how to find lexical equivalents for thingsand events which were not known in the receptor culture, and also translation evaluation. Based on the result of analysis, it was concluded that translator applied seven strategies of lexical equivalence intranslating 21 specific cultural concepts found in the novel entitled Negeri 5 Menara into the translation novel entitled The Land of Five Towers, namely (1) generic word modified with features of form; (2) generic word modified with a statement of function; (3) loan word without modification, which is divided into two types: (a) loan word which is completely new to the receptor language speaker; and (b) borrowed word; (4) loan word modified by a classifier; (5) loan word modified with a description of form; (6) loan word modified with a description of function; and (7)cultural substitute.
Keywords: translation, strategy of lexical equivalence, specific cultural concepts
1. Pendahuluan
Istilah penerjemahan berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata tarjamah yang berarti memindahkan makna lafal ke dalam bahasa lain (Hanny, 2010). Sementara itu, di dalam bahasa Inggris, penerjemahan dikenal dengan istilah translation. Penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dengan kata lain penerjemahan adalah pengalihan makna yang melibatkan dua bahasa sebagai komponennya, yaitu bahasa sumber sebagai bahasa asal terjemahan dan bahasa sasaran sebagai bahasa hasil terjemahan. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan karya terjemahan yang bermutu baik, pertama-tama, seorang penerjemah harus menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran dari teks yang akan diterjemahkan. Lalu, yang kedua, penerjemah juga harus mempunyai wawasan dan pemahaman tentang budaya yang melatarbelakangi kedua bahasa tersebut. Namun demikian, perbedaan budaya yang terdapat pada kedua bahasa tersebut akan menimbulkan suatu permasalahan dalam penerjemahan, yakni adanya konsep budaya dalam bahasa sumber yang tidak dikenal dalam budaya bahasa sasaran.
Penelitian ini membahas novel Negeri 5 Menara (N5M) dan terjemahan bahasa Inggrisnya yang berjudul The Land of Five Towers (L5T). Novel N5M ini ditulis oleh seorang novelis muda dari Sumatra Barat bernama Ahmad Fuadi. Kisah dalam novel ini diangkat dari pengalaman pribadi pengarang ketika menempuh pendidikan di sebuah pondok pesantren. Novel ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2009 dan menjadi best seller di Indonesia sehingga pada tahun 2011 PT Gramedia kembali menerbitkan novel tersebut untuk edisi internasional dalam versi bahasa Inggris. Pengalihbahasaan novel ini dilakukan oleh Angie Kilbane, seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat yang bekerja sebagai guru di Indonesia (Petersen, 2010).
Pertimbangan yang mendasari peneliti untuk membahas novel N5M adalah karena cerita dalam novel ini memuat latar belakang budaya Indonesia, khususnya budaya Minangkabau dan budaya Jawa, serta kehidupan di dalam pondok pesantren yang berlatar belakang agama Islam. Penulis menemukan bahwa di dalam novel ini terdapat konsep budaya spesifik yang tidak dikenal dalam budaya bahasa Inggris. Konsep budaya spesifik yang dimaksud adalah satuan bahasa berupa kata atau frasa yang maknanya berkaitan dengan budaya khas Indonesia, seperti jenis-jenis makanan, pakaian, peralatan, aktivitas sosial, dan aktivitas keagamaan yang kemungkinan besar tidak dikenal dalam budaya bahasa sasaran, yakni bahasa Inggris. Misalnya, budaya di Amerika Serikat dan Inggris, sebagai representasi dari budaya penutur bahasa Inggris.
Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Apa saja strategi pemadanan leksikal yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan konsep budaya spesifik dalam novel N5M ke dalam novel terjemahannya L5T.
b. Apakah padanan leksikal untuk konsep budaya spesifik tersebut sudah tepat.
Sumber: Jurnal Mlangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...