Kamis, 04 Agustus 2016

Keberterimaan Bentuk Pengindonesiaan dan Ungkapan Asing di Kalangan Guru Kualatungkal, Tanjungjabung Barat

Oleh: Sarwono
Abstrak

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang bentuk kata dan ungkapan yang paling sering digunakan guru  di Kualatungkal, Tanjungjabung Barat,  Jambi dan mendeskripsikan alasan guru  di Kualatungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi memilih bentuk kata atau ungkapan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kuantitatif.
Hasil penelitian, yakni penggunaan bentuk kata asing sebesar 76,4% atau 31 kata, sedangkan bentuk kata pengindonesiaan hanya 23,6% atau 9 kata. Adapun alasan yang paling banyak adalah karena mengetahui arti bentuk tersebut 31,9%. Alasan berikutnya karena kebiasaan menggunakan bentuk tersebut 31,7%. Alasan berikutnya karena sering melihat dan mendengarkan bentuk tersebut 27,6%. Alasan yang paling sedikit karena sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 8,6%. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah dan persentase keberterimaan bentuk pengindonesiaan kata bahasa Indonesia lebih sedikit daripada keberterimaan ungkapan asing di kalangan guru Kota Kualatungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi.
Kata kunci:keberterimaan, pengindonesiaan kata,guru

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 
Proses pengembangan bahasa ada hubunganya dengan perancangan bahasa karena hasrat perancangan bahasa tidak hanya meramalkan bahasa pada masa akan datang, tetapi juga berkaitan dengan penciptaan bahasa tulisan, sistem ejaan, penyusunan tata bahasa, dan kosakata. Moeliono (1989: 157) yang mengaitkan perkembangan bahasa dengan pemodernan bahasa menyebut pemodernan bahasa itu bermaksud pemutakhiran bahasa agar serasi dengan keperluan komunikasi semasa dalam pelbagai bidang kehidupan, seperti industri, perdagangan, teknologi, dan pendidikan lanjutan.

Dalam upaya peningkatan kepribadian bangsa tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah menyusun buku Seri Pedoman Pengindonesian Kata dan Ungkapan Asing untuk menghindari pemakaian kata dan ungkapan asing yang sudah ada padanannya di dalam bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara, bahasa Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik kosakata, pedoman atau kaidah, maupun jumlah penuturnya. Dalam hal kosakata, bahasa Indonesia yang sebagian besar kosakatanya berasal dari bahasa Melayu, bahasa daerah, dan bahasa asing telah memiliki 90.000 lema (Kamus Besar Bahasa Iindonesia edisi keempat, 2008) dan 387.983 kata dari berbagai bidang ilmu yang terekam dalam bentuk glosarium (Sugiono, 2008). Dalam hal pedoman atau kebijakan pun bahasa Indonesia mengalami perkembangan. Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) edisi III yang terbit 2008 memberi kemudahan kepada pakar Indonesia untuk memadankan kosakata asing menjadi kosakata bahasa Indonesia. Kemudahan itu tampak ketika mengindonesiakan kata dan istilah asing melalui penyerapan. Dalam hal penutur bahasa Indonesia, perkembangannya dapat dilihat pada semakin banyak jumlah penduduk Indonesia  (250 juta) dan semakin banyak negara yang mengajarkan bahasa Indonesia (35 negara dan 176 lembaga pengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing yang disingkat BIPA) sebagai mata pelajaran di tingkat pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Persoalannya adalah masih ada pemilik bangsa ini, termasuk para cendekiawan, yang mengatakan bahwa kosakata bahasa Indonesia belum mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, atau pikiran cendekia penuturnya. 

Bahasa Indonesia melalui kosakata dan istilahnya dewasa ini disinyalir banyak mengalami gangguan jika dilihat dari fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Kita begitu mudah menemukan kata dan ungkapan asing yang pada hakikatnya masih dapat diisi dengan kata dan ungkapan bahasa Indonesia, misalnya home page, download, online, e-mail, pada hal kita memiliki kata Indonesia laman untuk home page; unduh untuk download; daring untuk online, dan pos-el untuk e-mail. Jika ini dibiarkan, lambat laun bahasa Indonesia tentu akan tergerogoti dan tercabut dari akar budayanya.

Pemilihan bahasa Indonesia di atas bahasa lain agaknya juga mencerminkan pandangan hidup dan sikap budaya masyarakat bahasa. Orang sebaiknnya belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajar memakainya dengan kebanggaan  dan kesetiaan. Sikap bahasa seperti itulah yang membuat orang Indonesia berdiri tegak di dunia ini yang dilanda arus globalisasi dan tetap dapat mengatakan dengan bangga bahwa orang Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, tuan di tanahnya sendiri, dan mampu menggunakan bahasa nasionalnya sendiri untuk semua keperluan modern.

Upaya pengindonesiaan kata dan ungkapan asing yang telah dilakukan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tidaklah berarti jika tidak didukung oleh sikap positif berbahasa Indonesia di kalangan masyarakat Indonesia. Keberterimaan kosakata baru dalam buku Seri Pedoman Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing dapat diketahui melalui pengujian langsung kepada anggota masyarakat.

Apabila kosakata baru bahasa Indonesia dalam buku Seri Pedoman Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing yang telah ditawarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu telah banyak berterima di kalangan masyarakat Indonesia artinya Badan Bahasa dapat menentukan kelanjutan dari pengindonesiaan kata atau ungkapan asing tersebut. Namun, jika pengindonesiaan kata dan ungkapan asing itu belum berterima, artinya Badan Bahasa harus mengambil sikap untuk lebih memasyarakatkan kata dan ungkapan asing tersebut.

Pembinaan bahasa Indonesia merujuk pada empat sasaran bertingkat, yaitu (1) penyebarluasan penggunaan bahasa Indonesia; (2) peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia; (3) penumbuhan sikap yang baik terhadap bahasa Indonesia agar warga negara Indonesia menjunjung bahasa Indonesia; dan (4) pemupukan rasa cinta dan kesetiaan pada bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengungkapkan bentuk kata yang sepadan dengan kata asing yang sering dijumpai oleh guru di Kabupaten Taanjungjabung Barat, Provinsi Jambi.

Sumber: Antologi Hasil Penelitian KBPJ 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...