Sultan yang di kenal cerdas ini adalah seorang sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816. Ketika kecil ia biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat dan bersikap sebagai seorang bangsawan yang rendah hati dan suka bergaul dengan rakyat biasa
Konon dalam perjuangannya dalam mempertahankan negeri ini, Sultan Thaha Syaifuddin tak pernah mau berkompromi dengan penjajah Belanda. Dalam perjuangannya selama 46 tahun, Sultan Thaha pernah menenggelamkan kapal perang Belanda Houtman di perairan Jambi yang menewaskan sekitar 800 tentara Belanda.
Dan pada pertempuran di Sungai Aro itu jejak Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya yang sangat dekat. Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo, Jambi yang ang sekarang berjarak dari 200 km dari Kota Jambi.
Di Muaro Tebo ada salah satu kawasan Istana Sultan Thaha Syaifuddin berlokasi di Kecamatan Tebo Ilir, Tanah Garo, 160 km dari Kota Jambi, menempati areal seluas ± 40 ha 2 yang dikelilingi oleh anak sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...