Sabtu, 07 Mei 2016

Wisanggeni, Sang Buronan Sebuah Novel Pastische Karya Seno Gumira Ajidarma (Telaah Postmodernisme)

Oleh: Trisna Gumilar
Abstrak

Wisanggeni Sang Buronan (WSB) is the novel of Seno Gumira Ajidarma.Wisanggeni’s referred to the one of pewayangan –things pertaining to the wayang– figure namely son of Arjuna that inbred with Dewi Dresanala on Bharatayuda Epic. As transformative novel, WSB doesn’t strictly presented the fragment of Wisanggeni’s on pewayangan formula, yet it has changed and modified on the present; for instance the setting of place, the dress that referred to the comic or novella figures and also martial movies.
The mixing of strict wayang and comic aesthetic on WSB has produced the hybrid literature work.
On postmodern aesthetic, the using of elements that adopted from sort of author or artists on the past is known as pastiche. According to Linda Hutcheon, pastiche is pure imitation form without political pretention that differs from parody. Pastiche adopted sort of style and shape from any historical fragments, pulled out from the spirit of age, and positioned on the present context. The purpose of this paper is try to observe the spirit of performance, bricolage, or what is meant by Baudrillard as “simulation spirit” that emphasized visible characteristic or surface of historical objects rather than transcendental fragment of Wisanggeni’s from the Barathayuda Epic on WSB roman. 
Keywords: novel, pastiche, postmodern  

1. Pendahuluan
Wisanggeni, Sang Buronan (selanjutnya disebut WSB) sebuah novel(et) karya Seno Gumira Ajidarma (selanjutnya disebut SGA) yang tokoh serta ceritanya didasarkan pada cerita wayang. Wisanggeni adalah tokoh dalam pewayangan yang merupakan anak Arjuna dan Dewi Dresanala, seorang putri kayangan. Kisah mengenai Wisanggeni juga terdapat dalam epik Bharatayuda , kisah peperangan dalam dunia pewayangan. 

Cerita wayang telah  lekat pada masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali. Banyak penyair dan pengarang yang menjadikan cerita wayang sebagai sumber rujukan. Menurut Nurgiyantoro (2003:1) munculnya unsur cerita wayang dan bentuk-bentuk transformasinya pada karya fiksi Indonesia baru terlihat pada pertengahan tahun 70-an dengan terbitnya cerpen panjang Sri Sumarah karya Umar Kayam dan cerpen Nostalgia karya Donarto yang bersumber pada cerita Abimanyu Gugur. Setelah itu muncul karya-karya  Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi, Burung-burung Manyar dan Durga Umayi karya Mangunwijaya, Canting karya Arswendo Atmowiloto, Para Priyayi karya Umar Kayam, dan Perang karya Putu Wijaya.

Selanjutnya Nurgiyantoro (2003:1) mengatakan, pengangkatan cerita wayang tidak sama bentuk dan intensinya. Ada karya yang mengambil secara samar, tetapi menyangkut inti hakikatnya. Selain itu ada  karya yang secara nyata memfungsionalkannya dalam jalinan cerita. Pentransformasian pada karya-karya itu menghasilkan karya yang bersifat sastra hibrida ‘campur aduk’ antara sastra Indonesia modern dengan sastra tradisional.

Mulyono (dalam Nurgiyantoro, 2003:1) menganggap cerita wayang merupakan karya seni yang adiluhung, monumental dan amat berharga, bukan saja karena kehebatan cerita, keindahan penyampaian, ketegasan pola karakter, melainkan juga nilai filosofi dan ajaran-ajarannya yang tidak ternilai dan masih saja relevan dengan keadaan kini. 

Estetika modernis membuat pagar pemisah antara yang disebut seni murni high art atau ‘adiluhung’ dari seni yang biasa-biasa atau sekadar seni pop. Posmodernisme menolak pandangan estetika modernis yang membongkar pagar pemisah seni tinggi dan seni pop. Posmodernisme menganggap seni tidak bisa dipisahkan dari bidang-bidang kehidupan lain, ekonomi, politik, dan sosial. Apakah seni tinggi atau seni rendah yang sama-sama merupakan bagian dari kecenderungan yang mendominasi kehidupan sosial. 

Selanjutnya WSB karya SGA ini akan dikaji berdasarkan teori posmodernisme karena telah mengalami perubahan dan modifikasi. 

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...