Senin, 27 Juni 2016

Konstruksi Gender dalam Novelet Kabut Hati Suami Karya Nadjib Kartapati Z.

Oleh: Siti Akbari
Abstrak

Hakikat dari sifat-sifat kewanitaan dan kejantanan merupakan satu letak kunci dari pergulatan dan pergolakan. Pergulatan dan pergolakan tersebut tentu tak luput dari perhatian para penggiat sastra. Hal itu bisa ditemukan dalam sebuah karya sastra yang berjudul Kabut Hati Suami karya Nadjib Kartapati Z sebagai satu sistem kode konstruksi pengertian pembawaan yang bersifat kewanitaan dan kejantanan.
Tulisan ini bertujuan menemukan dan mendeskripsikan konstruksi gender dalam novelet Kabut Hati Suami Karya Nadjib Kartapati. Hasil analisis berangkat dari identifikasi tokoh-tokoh perempuan dan laki-laki dalam novelet Kabut Hati Suami, utamanya tokoh utamanya. Metode yang digunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan semiotik struktural. Berdasarkan hasil analisis diuraikan bahwa tampak adanya konstruksi gender bahwa lelaki lebih kuat dan aktif, perempuan lebih terampil dalam menangani urusan rumah tangga, dan laki-laki sebagai penguasa dalam pengambilan keputusan.
Kata kunci: konstruksi, gender, novelet
Abstract

The nature of femininity and masculinity character is a main key of struggle and upheaval. These are not certainly separated from the attention of literary enthusiasts. It can be found in a literary work that entitle Kabut Hati Suami by Nadjib Kartapati Z as construction code system of an innate understanding that has both femininity and masculinity. This paper aims to discover and describe the construction of gender in the Kabut Hati Suami by Nadjib Kartapati as a main figure. Results of analysis started from the main character identification of women and men figure in the Kabut Hati Suami. The method used was descriptive analysis method with structural semiotic approach. Based on the analysis it was stated that construction of gender men were more tough and active than women. On the other hand, women were more skilled in handling domestic affairs and men acted as rulers in decision making. 
Keywords: construction, gender, novelette

1. Pendahuluan
Salah satu jenis karya sastra adalah novelet. Keberadaan novelet antara novel dan cerita pendek. Novelet merupakan sebuah karya fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2012:10). Novelet bisa didefinisikan sebagai sebuah meditasi puitik tentang eksistensi (Kundera, 2001:62). 

Sebagai sebuah karya fiksi, novelet dibangun oleh unsur-unsur seperti peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2000:10). Penampilan sebuah karya fiksi ditunjang oleh keberkaitan antar unsur-unsur pembangunnya, baik itu instrinsik maupun ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut tergantung bagaimana seorang pengarang menyajikan karyanya.

Seorang pengarang menghasilkan karya sastra yang hidup melalui tokoh rekaannya. Setiap tokoh mempunyai karakter tersendiri yang sengaja diciptakan supaya lebih hidup. Mengenai karakter atau sifat tokoh dalam karya sastra pada dasarnya merupakan gambaran kehidupan manusia pada kehidupan nyata. Persoalan yang dihadapi tokoh-tokohnya pun tak terlepas dari pengalaman kehidupan sehari-hari, tergantung gaya penyampaian pengarangnya.

Penyajian tokoh yang paling jelas dalam penyampaiannya tentu saja dalam hal gender. Gender adalah seperangkat peran yang, seperti halnya kostum dan topeng di teater, menyampaikan kepada orang lain bahwa kita adalah feminim atau maskulin (Mosse, 2007:5). Gender secara ringkas didefinisikan sebagai konstruksi sosial yang dibangun berdasarkan apakah kita hidup sebagai lelaki atau perempuan. Dari definisi tersebut tergambar bahwa konsep gender sebagai sesuatu yang kadang telah dimunculkan sejak seorang bayi dilahirkan. Bahkan peran gender seringkali disosialisasikan melalui pendidikan, kemasyarakatan, bahkan ke tingkat negara.

Konstruksi sosial menyangkut gender salah satunya ditulis oleh Venny Indria Ekowati dalam tulisannya yang berjudul Konstruksi Gender dalam Permainan Tradisional Jawa (2013:580). Dari hasil analisis Venny Indria Ekowati menemukan adanya konstruksi pembeda antara perempuan dan laki-laki dalam jenis-jenis permainan tradisional Jawa, di antaranya  bahwa perempuan secara fisik lebih lemah daripada laki-laki (2013:590).

Apabila konstruksi gender yang ditulis Venny Indria Ekowati terkait permainan rakyat, tulisan ini sebagai upaya membuktikan adanya konstruksi gender terkait karya novelet. Pada novelet “Kabut Hati Suami” karya Nadjib Kertapati Z. akan diangkat bagaimana peran gender ditampilkan dalam lingkup terkecil, yaitu diri pribadi tokoh. Hal itu tergambar dari perbedaan kepribadian yang tertangkap dari pola sikap, pola pikir tokoh-tokoh dalam novelet. Artinya, akan terjadi upaya untuk mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam novelet karya Nadjib Kartapati Z. ini. Identifikasi terjadi jika pembaca menyatukan diri dengan tokoh-tokoh yang didenotasi oleh teks, dengan pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka (Zoest, 1990:58).  

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini  (1) Apakah novelet “Kabut hati Suami” karya Nadjib Kartapati Z. ditemukan konstruksi gender? (2) Bagaimana bentuk konstruksi gender dalam novelet “Kabut Hati Suami” karya Nadjib Kartapati Z.? 

Adapun tujuan dari penulisan ini  menemukan konstruksi gender dalam novelet “Kabut Hati Suami” dan mampu mendeskripsikan konstruksi gender yang ditemukan dalam novelet karya Nadjib Kartapati Z. 

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...