Rabu, 15 Juni 2016

Pelatihan dengan Menggunakan Alat Peraga Matematika dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Menulis Eksposisi pada Guru SMA Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh: Hendry Akbar
Abstrak

Pembelajaran menulis merupakan muara dari seluruh aspek keterampilan berbahasa. Sebagai seorang guru harus lebih meningkatkan kompetensi dirinya dalam menulis melalui pembelajaran maupun pelatihan agar merek bisa memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka. Penelitian ini bertujuan ingin membuktikan apakah dengan pelatihan menggunakan alat peraga matematika dapat meningkatkan kompetensi guru bahasa Indonesia dalam menulis eksposisi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan subjek penelitian dua puluh guru anggota MGMP Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Muarojambi. Hasil penelitian tindakan menunjukkan bahwa pelatihan dengan penggunaan alat peraga matematika dapat meningkatkan kompetensi guru menulis eksposisi.
Kata kunci:  pelatihan, alat peraga matematika, menulis eksposisi 

Abstract 

Writing study is the end of all aspects of language skills. Teachers are supposed to improve their competence in writing through learning and training so that they can motivate the students to improve theirs. This research is aimed to prove if the training using mathematics demonstrating tools can improve Indonesian teachers’ competence in writing expository texts. This is a school action research with twenty teachers as the subject. They are the members of MGMP Senior High School Indonesian Teachers of Muarojambi Regency. The result shows that the training using mathematical demonstrative tools can improve teachers’ competence in writing expository texts. 
Keywords: training, mathematics demonstrating tools, writing expository texts.

1. Pendahuluan
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Dalman, 2014:3). Kegiatan menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: peneliti sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media dan pembaca. Dengan kegiatan menulis ini orang dapat menyampaikan ide, gagasan dari dirinya kepada orang dalam bentuk tulis. Menulis merupakan sebuah keterampilan.
Keterampilan menulis harus mutlak dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran  bahasa Indonesia di sekolah. Ini  disebabkan oleh menulis merupakan pengetahuan dan keterampilan yang merupakan dasar dari  seluruh kegiatan dalam pendidikan. Dengan kata lain, pembelajaran menulis merupakan muara dari seluruh aspek keterampilan berbahasa.

Salah satu bentuk kegiatan menulis adalah menulis eksposisi atau menulis eksposisi. Menurut Semi (2007:61), eksposisi merupakan tulisan yang jumlahnya banyak sekali. Hampir semua tulisan selain tulisan narasi  digolongkan ke dalam eksposisi. Contoh karya tulis eksposisi adalah buku pelajaran sekolah, petunjuk menjalankan mesin, petunjuk cara bertani, petunjuk merawat wajah, semua label makan atau minuman, kamus, surat menyurat, berita di surat kabar, skripsi, dan tesis. 

Jadi, dengan banyaknya bentuk wacana yang berasal dari tulisan terutama eksposisi, tentu kegiatan menulis sangat penting bagi siswa maupun guru. Adanya penguasaan keterampilan menulis eksposisi nantinya dapat membuat siswa maupun guru untuk menyumbangkan ide dalam bentuk tulisan di media cetak karena sebagian besar  teks disusun dalam bentuk eksposisi. Untuk itu, guru dan siswa wajib memiliki kompetensi tinggi terhadap tulisan eksposisi. 

Berdasarkan pengamatan peneliti sebagai pengawas sekolah menengah atas di lingkungan pendidikan Kabupaten Muarojambi, sebagian besar siswa kurang terampil menulis. Penyebab kurang terampilnya siswa dalam menulis adalah: 1) menulis itu sulit, 2) motivasi siswa untuk  menulis kurang, 3) pembelajaran menulis monoton, 4)  guru jarang memberi tugas menulis kepada siswa, 5) guru jarang menilai hasil tulisan siswa, dan 6) guru kurang menguasai materi menulis (Akbar dkk, 2004:7). 

Di samping itu, kekurangmampuan siswa menulis disebabkan oleh guru hanya memberikan contoh yang ada di buku. Sebagian besar guru hanya memberikan tugas mengarang sesuai dengan yang ada di buku, bukan hasil pengamatannya. Hal yang sama sebenarnya sudah lama diberitakan Harian Kompas (2000) yang menyatakan bahwa guru harus lebih meningkatkan kompetensi dirinya dalam menulis melalui pembelajaran maupun pelatihan  agar siswa memiliki kompetensi yang tinggi dalam menulis. 

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan guru dalam menulis eksposisi. Oleh sebab itu, diperlukan langkah perbaikan yang harus dilakukan pengawas sekolah. Karena guru juga seorang pembelajar, tentu diperlukan cara pembelajaran yang tepat agar guru dengan mudah memahami materi pelajaran dan mampu meningkatkan kompetensi pembelajaran. 

Sesuai dengan tugas peneliti sebagai seorang supervisor akademik, yang perlu dibenahi adalah bagaimana guru menguasai materi menulis. Pengalaman peneliti selama menjadi guru di SMP Negeri 6 Jambi, SMA Negeri 3 Jambi, dan SMA Titian Teras Jambi menyatakan bahwa membelajarkan menulis eksposisi itu tidak sukar. Ada satu cara pembelajaran menulis yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis eksposisi.

Cara itu adalah menggunakan alat peraga matematika dalam pembelajaran menulis. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis baik dari segi panjang tulisan maupun isi tulisan tersebut. Cara ini mengantarkan peneliti menjadi salah satu finalis Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran tahun 2001 di Jakarta. 

Untuk itu, peneliti mencoba memberikan pelatihan guru menulis eksposisi dengan menggunakan alat peraga matematika. Alasan peneliti menggunakan alat peraga matematika adalah sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian menggunakan alat peraga matematika hanya digunakan pada mata pelajaran matematika dan kelihatan berhasil meningkatkan kompetensi siswa. Peneliti berkeyakinan bahwa penelitian yang menggunakan alat peraga matematika dapat meningkatkan kompetensi guru menulis eksposisi. Juga, penggunaan alat peraga matematika dalam upaya peningkatan kompetensi guru menulis eksposisi belum pernah diteliti oleh peneliti lainnya.

Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah  apakah dengan pelatihan menggunakan alat peraga matematika dapat meningkatkan kompetensi guru bahasa Indonesia menulis eksposisi?

Tujuan penelitian ini adalah ingin membuktikan apakah dengan pelatihan menggunakan alat peraga matematika dapat meningkatkan kompetensi guru bahasa Indonesia menulis eksposisi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengawas sekolah yakni  sebagai masukan dan rujukan  dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran menulis eksposisi. Di samping itu, juga bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia lainnya yakni penggunaan alat peraga matematika dalam membelajarkan menulis eksposisi kepada siswa.

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...