Sabtu, 11 Juni 2016

Pengaruh Model Pengajaran Beregu Terhadap Hasil Belajar Peserta Penyuluhan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kepulauan Meranti

Oleh: Raja Saleh
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia melalui pengajaran beregu di Kepulauan Meranti. Data dikumpulkan melalui tes tertulis yang dilaksanakan dua kali, yaitu tes awal dan tes akhir. Penelitian ini menggunakan metode   deskriptif kuantitatif dengan teknik One-Group Pretest-Posttest Design.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pengajaran beregu dapat meningkatkan pemahaman peserta penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia di Kepulauan Meranti terhadap materi bahasa dan sastra Indonesia dari 39,17 pada tes awal meningkat menjadi 58,67 pada tes akhir. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta penyuluhan di Kepulauan Meranti meningkat sebesar 19,5.
Kata kunci: Pengaruh, Pengajaran Beregu, Hasil Belajar, dan Penyuluhan 

Abstract
The research was aimed at finding out the improvement of paticipants’ achievement of Indonesian language and literature training through group learning in Kepulauan Meranti. The data were collected by written test, pre-test and post-test. The research used quantitative descriptive method and One-Group Pretest-Posttest Design technique. The research finding shows that group learning model can improve the understading of the participants of Indonesian language and literature training in Kepulauan Meranti toward the contents of Indonesian Language and Literature lessons from 39.17 in pretest to 58.67 in posttest. Thus, it can be inferred that there has been participants’ achievement improvement of 19.5.
Keywords: Influence, Group Learning, Achievement, and Training

1. Pendahuluan
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Melalui guru, diharapkan kualitas pembelajaran bisa ditingkatkan. Untuk itu, guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, baik dari segi metode maupun pengembangan materi pembelajaran. 
Ada yang berpendapat bahwa rendahnya hasil belajar siswa salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas guru. Mungkin pendapat ini ada benarnya, karena guru adalah orang yang paling berperan di dalam kelas. Guru dapat mengendalikan dan menentukan seperti apa proses pembelajaran yang akan mereka lalui. Proses yang ditentukan oleh guru tersebut tentu akan membawa pengaruh besar terhadap keberhasilan peserta didik. Selain itu, cara dan metode mengajar guru dalam mengajar, yang turut berperan dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran adalah penguasaan guru tersebut terhadap materi yang akan diajarkannya. Hal inilah yang akan menjadi topik pembahasan dalam karya tulis ini, yaitu terkait dengan penguasaan guru terhadap materi pembelajaran. Hal ini menarik untuk diteliti karena tidak bisa kita pungkiri bahwa kualitas guru yang ada sekarang memang masih jauh dari yang diharapkan.

Fenomena rendahnya penguasaan guru terhadap materi yang diajarkannya, juga terjadi pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Khususnya di Provinsi Riau, masih banyak guru Bahasa Indonesia yang secara penguasaan materi masih bermasalah. Masalah ini jika dibiarkan berlarut, kualitas guru akan semakin merosot, dan seiring dengan itu kualitas pendidikan juga akan semakin rendah. Jadi, masalah ini harus dicarikan solusinya agar kualitas guru semakin membaik. Penguasaan guru terhadap bahan ajar merupakan hal pokok yang harus mendapat perhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait agar tujuan pendidikan benar-benar tercapai. 

Sehubungan dengan itu, Balai Bahasa Provinsi Riau, setiap tahun telah memberikan penyuluhan bahasa dan sastra terhadap berbagai komponen masyarakat, guru, dai, wartawan, dan pejabat eselon. Penuyuluhan Bahasa dan Sastra Indonesia ini diharapkan akan dapat setidaknya memberikan penyegaran terhadap materi Bahasa Indonesia dan meningkatkan apresiasi terhadap sastra. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Pengajaran Beregu terhadap Hasil Belajar Peserta Penyuluhan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kepulauan Meranti yang dilaksanakan pada 17 s.d. 19 Juni 2013. Model pembelajaran kolaboratif diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta penyuluhan Bahasa dan Sastra di Kepulauan Meranti.

Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar yang  pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan, setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan tim pendidik tersebut, (www.guru.or.id, 2013). Dalam hal ini, pengajaran yang dimaksudkan adalah pemateri yang menyampaikan materi penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia lebih dari satu orang, baik dengan materi yang sama, maupun dengan materi yang berbeda. Metode ini memang telah dilaksanakan oleh tim penyuluh Balai Bahasa Provinsi Riau di wilayah Riau. 

Dari uraian di atas  masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini apakah model pembelajaran pengajaran beregu dapat meningkatkan hasil belajar peserta penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia di Kepualan Meranti? Sementara itu tujuan yang akan dicapai untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia melalui pengajaran beregu di Kepulauan Meranti. Diharapkan penelitian ini nantinya dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dijadikan sebagai referensi penelitian sejenisnya.  Selain itu diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan tentang penyuluhan bahasa dan sastra Indonesia khususnya di Provinsi Riau terutama tentang model pengajaran beregu. 

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...