Oleh: Dewi Safitri
A. Latar Belakang Masalah
Puisi termasuk salah satu bentuk sastra. Menulis puisi sangat penting dalam pengajaran bahasa Indonesia. Dengan menulis puisi siswa secara utuh terampil dalam menggunakan bahasa untuk mengungkapkan perasaannya. Tidak hanya itu saja siswa juga terampil memilih kata-kata yang tepat yang bisa mewakili ungkapan perasaannya.
Semuanya itu memerlukan wawasan pengetahuan yang luas, kepekaan batin dan daya imajinasi. Wawasan ini dapat dikembangkan melalui pengajaran menulis puisi. Pengajaran keterampilan menulis mempunyai tujuan praktis yang artinya siswa dapat menerapkan materi dalam bentuk tulisan, bukan sekedar teori yang harus dipahami atau dihafalkan dan dengan mudah bisa dilupakan. Dengan menulis kita menyampaikan ide/ pendapat tentang suatu peristiwa atau masalah. Selain itu, menulis berarti mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan dalam bentuk tulisan. Dengan menulis sebagai sarana curhat ini, kita perlu memilih bahasa yang bisa mewakili perasaan, pikiran dan keinginan.
Dalam pengajaran bahasa Indonesia, materi yang dirasa sulit oleh siswa adalah menulis terutama menulis puisi. Sampai saat ini pengajaran menulis puisi belum mendapatkan perhatian secara optimal. Dari pengamatan penulis, pengajaran menulis puisi diberikan kepada siswa, baru mengacu kepada teori yang harus mengikuti langkah-langkah dalam menulis puisi. Selain itu menulis puisi kebanyakan diberikan sebagai tugas rumah atau latihan di sekolah yang tidak ada tindak lanjutnya setelah diparaf guru. Hal ini tentu saja tidak memberikan umpan yang baik baik siswa, terutama siswa yang mempunyai minat dalam menulis puisi.
Perhatian tidak hanya pada siswa yang berminta menulis puisi tetapi juga berdampak negatif bagi siswa yang mungkin kurang menyukai pelajaran sastra di sekolah. Padahal guru berperan penting menggugah dan mengayomi siswanya dalam menyukai sastra. Jika siswa terampil menulis puisi, guru akan lebih mudah mengenali karakter kejiwaan siswanya sehingga lebih memudahkan guru memilih cara mendidik yang tepat di sekolah. Jika proses ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik maka sangat disayangkan sekali. Sebaliknya jika guru memanfaatkan peluang ini dengan baik maka tidak hanya buah-buah pikiran indah yang akan lahir dari siswa namun juga kedekatan emosional yang baik antara guru dengan siswa yang tentunya berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat.
Bertolak dari permasalahan-permasalahan di atas maka perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi adalah menggunakan media gambar. Gambar dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan siswa langsung pada tema yang diangkat dalam sebuah puisi. Menurut M.Atar Semi (2009:7), manusia mempunyai kemampuan berimajinasi, kemampuan membayangkan atau menghayalkan sesuatu. Hasil imajinasi itu tentu saja dapat dijadikan bahan atau topik tulisan, terutama tulisan yang berbentuk fiksi.
Jadi, melalui media gambar tersebut aktivitas yang dilakukan adalah dengan menunjukkan sebuah gambar disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada gambar. Upaya ini diharapkan dapat memotivasi siswa dalam menulis puisi.
Sumber: Pelatihan KTI untuk Guru SLTP dan SLTA 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...