Selasa, 16 Agustus 2016

Penerapan Strategi the Firing Line untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Geometri Dimensi Dua di Kelas X Tata Busana SMK N 2 Batanghari

Oleh: Siska 

1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu matematika juga merupakan salah satu alat bantu untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam, seperti gempa bumi dan banjir, maupun dalam kehidupan masyarakat.
Maka penguasaan matematika yang baik merupakan dasar kuat untuk mempelajari bidang studi yang lain.

Begitu pentingnya peranan matematika, maka matematika selalu diajarkan pada pendidikan dasar sampai pendidikan tingkat menengah. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, sistematis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif. Adapun tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut Erman (2003: 58) adalah:
1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan, bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional,kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. 
Agar tercapainya tujuan pembelajaran matematika di sekolah, diharapkan matematika menjadi pelajaran yang disukai dan disenangi siswa. Namun pada kenyataan di lapangan menunjukkan kondisi yang berbeda. Berdasarkan hasil observasi guru sewaktu melaksanakan pembelajaran di kelas X Tata Busana SMK N 2 Batang Hari, pada umumnya siswa belum mempersiapkan diri sebelum belajar bahkan tugas yang diberikan tidak dikerjakan dengan tuntas, dan siswa malas untuk bertanya kepada guru. Karena kurangnya persiapan siswa dan belum terlibatnya siswa dalam pembelajaran, berakibat kurang baik terhadap proses belajar. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa lebih cenderung pasif serta kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, sehingga banyak diantara siswa yang tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran, mengobrol dan mengganggu teman bahkan meribut. Sementara itu berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas X Tata BusanaSMK Negeri 2 Batang Hari, permasalahan di atas disebabkan karena mereka kurang menyenangi matematika akibat dari ketidakmengertian mereka terhadap materi yang di ajarkan. Selain itu rumus dan perhitungannya sering membuat mereka kesulitan dalam mengerjakan latihan dan malas untuk melanjutkannya, sehingga mereka kurang termotivasi untuk belajar matematika 

Selain kurangnya motivasi, hasil belajar matematika siswapun rendah, 
dapat dilihat bahwa hasil ujian semester I siswa kelas X Tata Busana SMK N2 Batang Hari pada umumnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.Kondisi ini menjadi perhatian yang sungguh-sungguh terutama oleh gurukarena guru adalah salah satu penentu keberhasilan pembelajaran. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat pelajaran matematika lebih menarik sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Salah satu usaha yang dilakukan guru di SMK N 2Batang Hari adalah menerapkan pembelajaran dengan diskusi kelompok. Tetapi hal ini kurang efektif karena yang bekerja dalam kelompok hanya sebagian siswa saja.

Dari cara yang telah dilakukan tidak memberikan perubahan terhadapmotivasi belajar siswa. Maka perlu di coba penerapan strategi lain untuk mengatasi masalah di atas. Salah satu strategi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan di atas adalah strategi belajar aktif tipe The Firing Line.

Pada strategi ini setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menunjuk (menginstruksikan) siswa yang ada dihadapannya. Siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan pada kartu dengan batas waktu yang ditentukan, sehingga siswa yang dihadapannya mengerti dengan jawaban yang diberikan. Dengan pertanyaan ini diharapkan siswa lebih ingat lagi pelajaran yang diberikan guru dan siswa mendapat peluang untuk merespon pertanyaan yang diberikan guru. Strategi ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih menguasai pelajaran yang baru dipelajari, membuat siswa termotivasi dalam belajar dan mempersiapkan diri sebelum belajar, lebih berminat untuk belajar, berdiskusi dengan teman, bertanya dan berbagi pengetahuan dengan yang lainnya. Strategi ini didesain untuk dapat menghidupkan kelas, belajar menyenangkan dan meningkatkan keterlibatan fisik. Keterlibatan fisik ini meningkatkan partisipasi yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. 

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Penerapan Strategi The Firing LineUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Geometri Dimensi Dua di Kelas X Tata BusanaSMK N 2 Batang Hari”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 
Apakah dengan menerapkan strategi The Firing Linedapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan geometri dimensi dua di kelas X Tata BusanaSMK N 2 Batang Hari.

1.3 Tujuan 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiapakah penerapan strategi The Firing Linedapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan geometri dimensi dua di kelas X Tata BusanaSMK N 2 Batang Hari.

Sumber: Pelatihan KTI untuk Guru SLTP dan SLTA 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...