Oleh: Efrison
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menendesripsikan dan menjelaskan struktur yang membentuk cerita rakyat Mergo dan Boruk dan menemukan nilai-nilai didaktis didalamnya. Masalah dalam penelitian ini adalah struktur dan nilai-nilai didaktis apa saja yang terdapat dalam cerita Mergo dan Boruk. Teori yang digunakan adalah teori struktur dan didaktis.
Metode penelitian yang digunakan, metode deskriptif kualitatif adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai masyarakat, bidang tertentu dengan menekankan pada deskripsi alami yang menggunakan konsep-konsep dalam hubungannya satu sama lain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah cerita rakyat Mergo dan Boruk memiliki struktur cerita dengan unsur-unsur tokoh dan penokohan, alur, latar/setting dan tema dan amanat. Nilai-nilai didaktis yang terkandung dalam cerita rakyat seperti kecerdikan, suka menolong, ketamakan dan pantang menyerah.
Kata kunci: cerita rakyat, struktural, didaktis
Abstract
The study of purposed to describes and explain the structure that formed Mergo and Boruk folklore and to find out educational norm in that folklore.The problem of study, what is structure and educational that contains in Mergo and Boruk folklore. The researcher used structural and educational theory. This study used descriptive method, descriptive quantitative method is a approach that describe systematically and accurate fact and society characteristic, specific part that focused to natural description by using relationship concepts each other. The result of this study is Mergo and Boruk folklore has structure and character substances, substance, setting, and theme and messages. Educational values in this folklore are cleverness, auxiliaries, greedy and not surrender.
Keywords: folklore, structure, educational values
I. Pendahuluan
Sastra lisan yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat dikenal pula sebagai cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk folklor yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat. Cerita rakyat adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antaranya kolektif apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat (Danandjaja, 1994, hlm.2).
Pada masyarakat Suku Anak Dalam hingga kini masih dapat dijumpai folklor lisan dalam bentuk cerita rakyat yang merupakan hasil warisan turun-temurun. Cerita rakyat yang dimaksud dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu mite, legenda, dan fabel. Ketiga bentuk cerita rakyat ini memiliki nilai sosial maupun nilai budaya sebagai cerminan kehidupan masyarakat Suku Anak Dalam pada kurun waktu tertentu. Akankah cerita-cerita rakyat itu terus hidup untuk beberapa dekade yang akan datang merupakan sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
Pertanyaan itu mengingatkan bahwa setiap kebudayaan cepat atau lambat senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan perubahan masyarakat pendukungnya serta pesatnya perkembangan teknologi yang melanda. Pergantian generasi dalam suatu masyarakat maupun perluasan interaksi sosial ke luar lingkungan masyarakat dapat merangsang perkembangan kebudayaan yang bersangkutan.
Berdasarkan kenyataan tersebut diharapkan ada upaya menggali dan mengungkapkan serta mengukuhkan nilai-nilai budaya daerah karena mempunyai potensi integratif dan masih relevan dengan tuntutan zaman. Untuk itu perlu dipikirkan pengembangan nilai-nilai baru yang dapat berfungsi sebagai acuan guna mengembangkan sikap dan pola tingkah laku masyarakat yang sedang mengalami proses perubahan dan perkembangan.
Pada masyarakat yang sedang berkembang seperti halnya masyarakat Indonesia sekarang ini, berbagai bentuk kebudayaan daerah termasuk cerita rakyat Mergo dan Boruk, bukan hal yang mustahil akan terabaikan jika upaya-upaya yang menuju pelestarian tidak dilakukan. Oleh karena itu, dikhawatirkan cerita rakyat Mergo dan Boruk akan hilang begitu saja atau tidak dikenali lagi. Dengan demikian, penelitian secara khusus terhadap masalah tersebut dipandang perlu untuk dilaksanakan .
Cerita rakyat Suku Anak Dalam yang hidupnya dalam tradisi lisan tidak terlepas perannya untuk pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Cerita rakyat Suku Anak Dalam selalu berhubungan dengan kepercayaan dan merupakan refleksi peradaban yang erat pula hubungannya dengan kehidupan. Sastra lisan Suku Anak Dalam yang berbentuk cerita rakyat, sangat relevan dengan hal-hal tersebut di atas. Untuk itu sastra rakyat masyarakat Suku Anak Dalam merupakan bahan analisis untuk dapat memahami tingkah laku dan pikiran, baik perorangan maupun kelompok di dalam masyarakat Suku Anak Dalam.
Melihat pandangan-pandangan di atas, penulis mengambil simpulan cerita rakyat Suku Anak Dalam layak untuk dikaji dan dianalisis sebagai usaha pelestarian dan pengembangan nilai-nilai karya sastra daerah sehingga dapat menambah koleksi bacaan bagi generasi yang akan datang. Apabila tidak dilestarikan dan dikembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya akan hilang dan generasi yang akan datang tidak akan mengenal lagi cerita-cerita tersebut, sementara cerita yang tidak sesuai dengan perikehidupan masyarakat Indonesia akan lebih dikenal dan mendapat posisi di hati masyarakat.
Dengan dasar pertimbangan tersebut penelitian dan analisis cerita-cerita rakyat Suku Anak Dalam dianggap penting dilakukan, sebab semakin lama, semakin banyak pula kesulitan yang bakal dihadapi di masa-masa yang akan datang, seperti hilangnya penutur cerita, dukun-dukun, dan orang-orang tua yang dapat dikatakan sebagai pewaris aktif dari cerita-cerita rakyat tersebut.
Penelitian ini melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dengan menganalisis struktur dan didaktis yang terdapat dalam cerita rakyat Suku Anak Dalam. Analisis struktur dilakukan untuk mengetahui struktur cerita rakyat Suku Anak Dalam sedangkan analisis didaktis difokuskan menggungkapkan nilai-nilai pendidikan apa saja yang terdapat pada cerita rakyat Suku Anak Dalam.
Berdasarkan latar belakang, penelitian ini difokuskan pada struktur dan nilai didaktis yang terdapat dalam cerita rakyat Suku Anak Dalam. Rumusan masalah dalam penelitian bagaimana struktur dari cerita Mergo dan Boruk dan nilai-nilai didaktis apa saja yang terdapat dalam cerita Mergo dan Boruk
Adapun tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menjelaskan struktur yang membentuk cerita Mergo dan Boruk serta mengungkapkan nilai-nilai didaktis yang terdapat dalam cerita tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para peneliti tentang cerita rakyat Suku Anak Dalam. Selain itu, dapat juga memberikan pemahaman terhadap masyarakat Suku Anak Dalam itu sendiri begitu juga dengan masyarakat yang berada di luar komunitas Suku Anak Dalam tentang nilai-nilai didaktis yang terkandung dalam cerita Mergo dan Boruk.
Sumber: Jurnal Mlangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...