Senin, 12 September 2016

Meningkatkan Kemampuan Siswa SMPN 23 Kota Jambi Menemukan Gagasan Teks dengan Pembelajaran Kooperatif Gabungan Tipe Stad dan Circ

Oleh: Kamarudin, Germi Lasmiwani, Mardunah, Hj. Rosniati  

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII C SMPN 23 Kota Jambi menemukan gagasan utama teks dengan model pembelajaran  kooperatif gabungan tipe stad dan circ. Penelitian dilaksanakan di SMPN 23 Kota Jambi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian guru dan siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan dan  wawancara dan tes. Data dianalisis menggunakan rumus penilaian tes pilihan ganda yaitu S = R. S = Skor, R = Right atau jawaban betul. Hasil penelitian menunjukkan: model pembelajaran kooperatif gabungan tipe  STAD dan CIRC menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak didominasi guru dan model pembelajaran kooperatif gabungan tipe STAD dan CIRC memberikan suasana   menyenangkan sehingga siswa  antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Kata Kunci:  kemampuan, menemukan, ide
                   
Abstract
This study aimed to describe the ability of students of class VII C SMPN 23 Jambi find the main idea of a text with the combined type of cooperative learning model and circ stad. Research conducted at SMPN 23, the city of Jambi. The approach used is descriptive quantitative approach. The research subject teachers and students. Data collection techniques using observations and interviews and tests. Data were analyzed using the formula assessment multiple-choice test that is S = R S = Score, R = Right or correct answer. The results showed a combination of cooperative learning model STAD and CIRC makes the students active in learning so that learning is not dominated by teachers and joint cooperative learning model STAD and CIRC provides a pleasant atmosphere so that students are enthusiastic in participating in learning.

Keywords: abilities, discover, ideas

1. Pendahuluan 
Kurikululum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pelajaran Bahasa Indonesia SMP menyebutkan salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Pencapaian tujuan tersebut direalisasikan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP yang terdiri dari empat aspek berbahasa, yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Penekanan tujuan pengajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa, bukan memiliki teori tentang bahasa. Jika dihubungkan dengan keempat aspek berbahasa, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah  agar siswa memiliki kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek itu dilaksanakan secara terintegrasi. Berkomunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tulis. Agar dapat berkomunikasi secara lisan, siswa harus memiliki kemampuan mendengarkan dan barbicara yang baik. Agar dapat berkomunikasi secara tulis, siswa harus memiliki kemampuan membaca dan menulis.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 23 Kota Jambi, kemampuan membaca siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan membaca siswa dapat dilihat dari ketuntasan belajar yang  hanya mencapai 59 %. Selain itu penulis juga memperoleh informasi  bahwa ada dua kompetensi dasar yang sulit dikuasai siswa di kelas VII semester 2 yaitu menemukan gagasan utama teks yang dibaca dan menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram yang dibaca. Dari kedua kompetensi dasar itu, yang paling sulit dikuasai siswa adalah kompetensi dasar menemukan gagasan utama  teks yang dibaca, karena itu, peneliti memilih kompetensi dasar ini untuk diteliti.

Kompetensi dasar menemukan gagasan utama teks yang dibaca, siswa dituntut agar mampu membaca teks dan menemukan gagasan utama teks tersebut. Indikator yang dapat dirumuskan untuk mencapai kompetensi ini adalah 1) siswa dapat menentukan gagasan utama setiap paragraf ; dan 2) siswa dapat memukan gagasan utama teks yang telah dibacanya.  Kedua indikator itu disusun sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat PLP (2005:24) menyatakan bahwa gagasan utama adalah gagasan pokok yang terkandung atau mendasari sebuah bacaan. Pada tataran yang lebih kecil gagasan penulis dituangkan dalam setiap paragraf. Jadi, dapat disimpulkan, agar dapat menemukan gagasan utama teks bacaan, terlebih dahulu pembaca harus dapat menentukan gagasan utama paragraf.

Kompetensi  dasar menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca sangat penting.  Gagasan utama teks bacaan dapat berhubungan dengan hal-hal penting yang terdapat dalam teks bacaan. Kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks  juga dapat menjadi dasar kemampuan membuat ringkasan atau rangkuman terhadap teks bacaaan dan memberikan kritik terhadap bacaan. Selain itu, dalam Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP, soal-soal yang berhubungan dengan  materi membaca untuk menemukan gagasan utama biasanya selalu muncul dan biasanya merupakan soal di urutan awal.

Kemampuan menemukan gagasan utama teks bacaan dalam kehidupan sehari-hari dapat menghemat waktu membaca di tengah kesibukan dan banyaknya sumber bacaan yang tersedia. Soedarso (2005: 64-69) menyatakan bahwa membaca untuk menemukan gagasan utama teks bacaan termasuk dalam bagian keterampilan membaca cepat yang dapat menghemat waktu baca kita. Lebih lanjut Soedarso menyatakan bahwa dengan membaca ide pokok, kita akan membaca suatu buku dengan penuh minat dan menyelesaikan novel serta majalah dengan sekali baca pada satu waktu sehingga tidak berlambat-lambat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca untuk menemukan gagasan utama atau ide pokok adalah mendapatkan informasi dari bahan bacaan dalam waktu yang singkat. 

Mengingat pentingnya masalah menemukan gagasan utama  teks yang dibaca, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII C SMP Negeri 23 Kota Jambi dan beberapa rekan sesama peserta MGMP BERMUTU mengadakan penelitian tindakan kelas. Setelah berdiskusi, peneliti dan guru sepakat untuk menggunakan  model pembelajaran kooperatif gabungan Tipe Student Team Achiement Division (STAD) dan Cooverative Integrated Reading and Compotition (CIRC).

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini “Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif gabungan tipe STAD dan CIRC dapat meningkatkan keterampilan menemukan gagasan utama teks yang dibaca pada siswa kelas IVII C SMP Negeri 23 Kota Jambi ?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi model  pembelajaran koopretif gabungan tipe STAD dan CIRC dalam meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama teks yang dibaca pada siswa kelas VII C SMP Negeri 23 Kota Jambi.

Sumber: Jurnal Mlangun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...