Oleh: Lukman Tanjung
Abstrak
Bahasa Melayu dialek Jambi memiliki keunikan dengan variasi pronominanya. Salah satu pronomina unik tersebut adalah kami yang dapat mengacu kepada orang pertama tunggal dan orang pertama jamak. Meskipun kami memiliki makna ambigu dan dapat menciptakan, kami masih tetap sering digunakan oleh masyarakat penutur bahasa melayu dialek Jambi.
Dalam kerangkan Optimality Theory, kami dikompetisikan dengan pronomina orang pertama tunggal yang lain yang tidak bermakna ambigu, aku. Dengan menggunakan analisis constraint kesantunan dan menghindari ambiguitas ternyata kami tetap muncul sebagai pronomina optimal yang tetap menjadi pilihan dalam situasi tertentu. Ini disebabkan karena kami sama sekali tidak melanggar nilai kesantunan yang sangat dijunjung dalam bahasa melayu Jambi
Kata kunci: ambiguitas, optimal, constraint
Abstract
Jambi Malay Language has its unique pronoun variations. One form of pronoun can also refer to the different reference. Pronoun kami is one of them. kami can refer to either the first person singular or the first person plural. Although kami can be ambiguous and can create misinterpretation, this pronoun is still commonly used by Jambi Malay speakers. In the form of Optmality Theory, kami which takes the function as the first person singular is analyzed with other forms of the first person singular which is not ambiguous, akus. By using the constraints of politeness and avoid ambiguity kami still wins the competition as the optimal form of pronoun which is used in certain situations. The main factor is because kami does not violate the constraint of politeness which is very important and highly considered in Jambi Malay.
Key words: ambiguity, optimal, constraint
1. Pendahuluan
Bahasa Melayu Jambi adalah bahasa yang umum digunakan di beberapa daerah di provinsi Jambi. Bahasa ini lazim dipakai khususnya di Kota Jambi. Dewasa ini Bahasa Melayu Jambi telah mengalami banyak perubahan. Pengguna Bahasa Melayu Jambi semakin berkurang akibat pengaruh bahasa pendatang yang menetap di Kota Jambi yang merupakan sebuah kota multikultural. Setiap tahun pendatang dari daerah atau provinsi lain datang berbondong-bondong memulai kehidupan baru di Kota Jambi. Para pendatang ini cenderung menggunakan bahasa daerah mereka jika berkomunikasi dengan orang yang berasal dari daerah yang sama dengan mereka. Di samping itu, pengaruh bahasa-bahasa pendatang yang sangat kuat menyebabkan pencampuran bahasa ketika mereka berkomunikasi dalam bahasa Melayu Jambi. Hal ini menyebabkan penggunaan bahasa Melayu Jambi menjadi kurang tepat baik dari segi pemilihan kata-kata yang kurang tepat maupun penggunaan kata yang tidak sesuai dengan dengan situasi bicara dan lawan bicara. Hal-hal tersebut di atas bisa menjadi penyebab semakin terpinggirkannya bahasa Melayu Jambi. Inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian dalam bahasa Melayu Jambi.
Bahasa Melayu dialek Jambi memiliki banyak keunikan, salah satunya adalah variasi pronominanya. Secara umum, hampirsemua pronomina dalam bahasa Melayu Jambi memiliki variasi bentuk yang lebih dari satu. Keanekaragaman ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti budaya lokal dalam interaksi sosial masyarakat yang memiliki peranan penting. Sikap dan tingkah laku dalam kontak sosial selalu didasari nilai-nilai kesantunan dan toleransi yang tinggi. Perbedaan usia juga menjadi satu hal penting yang mendasari seseorang dalam memilih kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini menjadi faktor yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dalam bahasa Melayu Jambi.
Sumber: Jurnal Mlangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan ke depan silakan tinggalkan saran ataupun komentar...